banner-detik

beauty school

Anggun Bicara Karier, Haters, dan Kontroversi Kulit Putih

seo-img-article

Siapa di sini yang sudah menonton video #ChangeDestiny Anggun bersama SK-II? Saya sampai takjub lho nontonnya, karena selain inspiratif, video tersebut juga sangat personal dan menceritakan sisi lain dari perjalanan karier Anggun.

Di awal bulan Oktober kemarin, saya diundang oleh tim SK-II untuk berangkat ke Singapura dan meliput acara SK-II #ChangeDestiny Global Forum di St. Regis Hotel. Di acara ini, SK-II turut mengundang Key Opinion Leaders untuk #ChangeDestiny campaign yaitu Anggun dari Indonesia dan Theetawit Settachai atau Sha, digital influencer asal Thailand yang juga merupakan seorang ladyboy.

Pada sesi talkshow, Anggun dan Sha berbagi cerita mengenai perjuangan mereka dalam meraih kesuksesannya masing-masing. Anggun bercerita tentang sulitnya membangun karier di London dan Sha bercerita tentang diskriminasi yang ia alami saat kecil karena dianggap “berbeda” dengan anak laki-laki kebanyakan.

SAMSUNG CAMERA PICTURES

Setelah talkshow selesai, saya kembali ngobrol-ngobrol dengan Anggun, kali ini dengan topik yang lebih luas, mulai dari internet bully, produk beauty favorit, hingga demam kulit putih yang masih melanda perempuan Indonesia. Simak di sini obrolan saya!

Q: Bagaimana rasanya menjadi salah satu KOL dari #ChangeDestiny campaign bersama SK-II?

A: Bangga dong, tentunya. Buatku, campaign #ChangeDestiny ini sangat bagus karena SK-II nggak hanya menceritakan kesuksesan seseorang, tetapi juga proses dan bagaimana dia bisa mencapai kesuksesan tersebut.

Ini adalah pesan yang sangat penting karena saat ini anak-anak kita ada di generasi yang instan dan serba cepat. Mereka ingin langsung sukses, terkenal, tanpa harus berusaha keras. Hal ini juga salah satu dampak dari pop kultur dan reality show zaman sekarang yang terlalu banyak menayangkan orang-orang yang bisa terkenal walaupun tanpa prestasi yang berarti.

Potret seperti inilah yang aku takut akan ditiru oleh anak-anak kita, bahwa nggak harus bekerja keras saja sudah bisa “sukses” dalam artian punya baju bagus dan rumah yang mewah. Mereka harus belajar bahwa di setiap perjalanan seseorang pasti ada cerita pahit yang membuat mereka jadi lebih kuat. If you want to achieve something, you have to work hard for it!

SAMSUNG CAMERA PICTURES

Q: Nggak bisa dipungkiri juga bahwa setiap kali kita mencoba mencapai sesuatu, hasilnya belum tentu sesuai dengan yang kita inginkan. Namun, banyak anak muda yang belum mencoba saja sudah takut gagal. Apa tanggapan Anggun mengenai hal ini?

A: Lho, kenapa harus takut gagal? Aku dulu juga gagal di London. Cita-citaku untuk jadi penyanyi sukses di sana nggak kesampaian. Lalu ya sudah, aku pindah ke tempat lain dan mencoba cari kesempatan baru di situ. Yang harus diganti itu mindset-nya. Kalau belum apa-apa sudah takut gagal, ya artinya mereka nggak pengen-pengen amat untuk meraih mimpinya. Cuma asal-asalan saja bermimpi.

Beberapa waktu lalu aku sempat ngobrol dengan Cakra Khan, sebelum satu panggung di Suntec City kemarin ini. Cakra Khan cerita sama aku bahwa dulu dia nyanyi dari cafe ke cafe. Coba, anak sekarang kan banyak yang gengsi untuk nyanyi di cafe? Padahal, kalau memang mau sukses, you gotta start somewhere.

Lihat di mana Cakra Khan sekarang, bisa diundang nyanyi di Singapura. Kalau seseorang itu serius mau meraih sesuatu, nggak peduli sekeras apa perjuangannya pasti akan dilakukan sama dia, karena dia punya mimpi untuk diraih.

Apa kata Anggun tentang haters dan pandangan perempuan Indonesia tentang kulit putih? Klik di sini>>

Slow Down

Please wait a moment to post another comment