Supreme Court sudah berhenti beroperasi sebagai gedung Mahkamah Agung pada tahun 1995. Dibandingkan City Hall, fondasi bangunan Supreme Court masih jauh lebih kuat dan tidak terlalu membutuhkan banyak perbaikan.
Lobby menuju Supreme Court
Supreme Court Foyer (Image Source)
Supreme Court Foyer adalah ruangan yang masih menggunakan perabotan asli dari zaman Inggris. Seluruh lantai, dinding, lampu, pilar, hingga langit-langit yang berbentuk seperti cokelat blok itu juga sudah ada dari tahun 1937! Sophia bercerita bahwa langit-langit cokelat blok itu diturunkan satu persatu untuk dibersihkan lalu ditempatkan lagi di langit-langit. Menurut Sophia, pemerintah Singapura berusaha menjaga agar keistimewaan gedung bersejarah ini tetap bisa dilestarikan. Bisa dilihat ya, kontrasnya dengan lobby sebelumnya yang terlihat sangat modern. 🙂
Supreme Court Time Capsule
Sophia juga mengatakan bahwa di lantai dasar Supreme Court, tepatnya di dekat pintu masuk, terdapat sebuah time capsule yang dikubur pada tahun 1937, saat gedung ini pertama dibangun. Isinya? Ada koran, mata uang, surat, dan berbagai macam benda yang digunakan pada masa itu. Time capsule ini rencananya akan dibuka tahun 3000. Kira-kira masih utuh nggak ya, time capsule-nya? 🙂
Oh ya, National Gallery Singapore ini juga banyak mendapatkan donasi dari bank UOB dan DBS Singapura, karena itu dua bangunan ini disebut UOB Southeast Asia (untuk gedung Supreme Court) dan DBS Singapore Gallery (City Hall). UOB Southeast Asia akan menampilkan karya seni Asia Tenggara dari abad ke-19 dan DBS Singapore Gallery akan fokus pada sejarah Singapura dari abad ke-19 hingga awal tahun 90-an.
Sekarang, kita mengintip area City Hall >>
