banner-detik

salon n spa

Salon Review: APT Hair Salon, Central Park

seo-img-article

Salah satu beauty resolution saya tahun 2014 adalah ingin memanjangkan dan mengganti warna rambut. Oh, the struggle not to chop off my hair is real! Setelah setahun memanjangkan rambut, mulai dari pendek sampai panjangnya nanggung seperti sekarang, saat ini memang sedang rawan-rawannya bagi saya. Gemas rasanya, pendek nggak, panjang juga nggak.  Godaan untuk menyisakan panjang rambut sampai sepundak begitu besar.

Dua hari yang lalu, saya datang ke APT Hair Salon. Nama salon ini disebut di salah satu thread Female Daily lengkap dengan nama hairstylist andalan masing-masing member. Salonnya bersih dan nyaman. Karena saya datang saat jam kerja, suasananya masih sepi dan hanya ada satu pengunjung lain selain saya. Katanya, sih, di akhir pekan atau hari kerja pada jam pulang kantor, baru deh, pengunjung membludak.

DSC06312DSC06318DSC06321

Awalnya, saya yang galau ini yakin hanya ingin mengganti warna rambut. Rasanya masih dilema; mau potong rambut atau nggak, walaupun sudah sampai salon. Ada rasa penasaran karena nggak pernah sukses punya rambut panjang, tapi… ya itu, rambut pendek selalu punya daya tarik sendiri buat saya.

Akhirnya, setelah bertanya dan berdiskusi singkat dengan Toy, hairstylist yang menangani saya saat itu, kami berdua sepakat untuk hanya memberi tekstur rambut supaya rambut saya nggak terlihat flat. Sekadar sebagai gambaran, rambut saya lurus dan sangat tebal.  Setiap pergi ke salon, pasti selalu ada komentar kalau rambut saya ini diibaratkan rambut dari tiga sampai lima kepala. Agak nggak enak hati jadinya, satu orang ngurusin saya seperti terima dua atau tiga customer lamanya 😀

DSC06272DSC06274Before

Sebelum warna hitam lenyap diganti dengan warna lain, Toy memotong rambut saya terlebih dahulu. Saya sampai menanyakan, “Ini apa nggak keramas dulu?” dan Toy bilang karena ingin diwarnai, lebih baik jangan keramas dulu karena butuh minyak alami yang ada di kulit kepala. Karena rambut saya memang “jatuh” dan lemas, Toy langsung memberi layer di sana-sini, tapi bukan layer yang extreme sampai terlihat super tipis.

Warna apa yang saya pilih? Seperti apa hasil potongannya? Lihat di halaman berikutnya.

Slow Down

Please wait a moment to post another comment