Premenstrual Syndrome memang kadang enggak bisa dihindari saat kita haid. Bingung bagaimana menghadapi mood swings atau badan yang sakit-sakit saat datang bulan? Ini dia cara positif hadapi PMS dari 10 perempuan inspiratif.
Dalam soal PMS, saya cukup beruntung, sih. Biasanya saat haid, bentuk PMS yang rutin saya alami cuma kram-kram dari pinggang ke bawah. Mood swings sampai depresi untungnya belum pernah sih saya alami. Namun, pasti banyak perempuan lain yang enggak seberuntung saya. Mungkin kamu salah satunya? Saat PMS yang kita alami cukup heboh dan kita enggak tahu cara mengatasinya, bisa-bisa cuma bikin bingung bahkan kesal orang sekitar!
Nah, PMS bisa banget kita manfaatkan jadi sesuatu yang positif. Contohnya, adalah cara atasi PMS dari sepuluh influencer perempuan ini. PMS bahkan jadi inspirasi campaign FD yang lagi berjalan, lho. Bagi kita, PMS bukan hanya sakit-sakit saat haid, tapi juga berarti Powerful Message to Self; sebuah pesan atau powerful quote andalan yang selalu memotivasi kamu. Berpartisiasi di campaign ini juga bisa bikin kamu memenangkan hadiah total puluhan juta rupiah lho! Gimana caranya? Baca terus ya.
Affi Assegaf, Hanifa Ambadar dan Novita Imelda
“Secara fisik, kalau lagi PMS saya biasanya sering migrain, maag kumat, badan pegal-pegal, kulit jadi lebih sensitif (merah-merah atau malah muncul jerawat). Dulu waktu masih muda dan belum punya anak, dibarengi dengan kram perut yang lumayan parah sampai enggak bisa berdiri, sekarang untungnya udah enggak. Secara emosional, saya biasanya jadi sensitif banget, mudah terbawa emosi, entah itu marah, sedih atau parno hahaha.
Kalau saya rajin olahraga, PMS saya jauh lebih ringan dan manageable. Kalau soal emosi, biasanya sih saya akan mengingatkan diri sendiri bahwa hormon saya yang lagi “berulah”, jadi bukan orang-orang di sekitar saya yang tiba-tiba berubah ngeselin semua 😀 If I keep myself aware of what’s going on, I can manage it better. Meditasi 10-15 menit setiap pagi juga membantu saya untuk lebih tenang, emosi nggak meledak-ledak dan membuat saya lebih bisa fokus.”- Affi Assegaf, Co-Founder, Editorial & Community Director Female Daily Network.
“Sebenernya saya tuh kalo PMS termasuk yang enggak ada gangguan fisik sih, palingan pegel sedikit dan mungkin lebih cepat merasa capek dari biasanya. Tapi biasanya secara emosi lebih sensitif aja. Hal-hal yang harusnya biasa saja, bisa bikin nangis, menanggapi berlebihan, dan kadang jadi mikirnya lebih negatif.
Justru ya kalau lagi PMS itu, semakin sibuk dan semakin banyak aktivitas, biasanya hal negatif itu malah enggak berasa, kok. Setelah lelah, pulang ke rumah, mandi air hangat, pakai oil yang wanginya menenangkan untuk badan, dan tidur.” – Novita Imelda, Operational Director Female Daily Network.
“Saya cukup beruntung sih nggak pernah merasa ada gangguan fisik ketika PMS kecuali ya itu, nggak bisa menahan diri kalo soal makanan. Pingin ngemil terus-terusan! Palingan sesekali aja kalau kondisi badang memang lagi enggak fit, nah baru tuh berasa kalo pas PMS jadi lebih capek dan males .
Cara mengatasinya adalah bawa banyak cemilan sehat, supaya kalau mau ngemil paling enggak udah ada pilihan sehat. Untuk makanan juga selalu catering, supaya enggak jajan yang enggak sehat. Terus, selalu makan dulu sebelum kelaperan. Ya paling enggak preparation-nya sudah cukup OK!”- Hanifa Ambadar, Founder & CEO Female Daily Network.
Ainun Chomsun, Jenny Jusuf dan Dian Paramita
“Kalau sedang PMS, kadang-kadang sedih enggak jelas juntrungannya. Kalau tiba-tiba pengin nangis, ya nangis aja. Biasanya selesai menangis lebih lega. Kalau lagi emosi, berusaha untuk tidak di keramaian supaya enggak bikin ribut sama yang lain hahaha. Lebih sering menyendiri kalo emosi lagi enggak stabil, biasanya baca buku, nonton tv atau tidur.
Bagaimana cara tetap menjalani aktivitas walau sedang PMS? Dengan tidak terlalu menganggap bahwa PMS itu masalah. Melalui seperti hari biasa aja. ” – Ainun Chomsun, pendiri Akademi Berbagi.
“Yang paling terasa adalah dampak emosionalnya. Saya gampang bete, sedih, uring-uringan bahkan curigaan selama PMS. Kadang tanpa sebab yang jelas. Saya mengingatkan diri sendiri bahwa PMS akan berlalu dalam hitungan hari. Saya hanya perlu bersabar dan sebisa mungkin nggak ‘kelepasan’.
Saya juga menggunakan essential oils untuk relaksasi, karena apa yang saya rasakan di tubuh akan berpengaruh ke batin dan sebaliknya. Tubuh dan batin yang rileks sangat menolong meringankan efek PMS. Dengan cara inilah saya bisa tetap berfungsi walau sedang PMS. Oh, satu lagi. Karena yang biasanya kena ‘cipratan minyak panas’ waktu saya sedang PMS adalah orang-orang terdekat, saya sering memberitahu sahabat dan kekasih kalau sedang PMS. Untuk meminimalisir drama, hahaha.”- Jenny Jusuf, penulis skenario Filosofi Kopi, blogger jennyjusuf.com
“PMS salah satu dari sedikitnya masalah hidupku. Aku bisa tiba-tiba marah pada hal kecil walaupun secara pikiran aku tahu aku salah. Terakhir aku making enemy dengan sahabat baikku yang di Jerman. Aku minta padanya agar kita tidak kenal lagi dan aku block nomornya. Setelah PMS berakhir aku merasa bodoh dan menghubunginya kembali. Untungnya dia orang yang baik. Dia tidak marah dan semua berjalan baik kembali. PMS juga membuat semua hal menjadi menyedihkan. Nonton iklan nangis, baca buku nangis, lihat video kucing lucu nangis, apalagi kalo lagi ada masalah cinta, bisa nangis seember-ember. Padahal kalo tidak sedang PMS, biasa aja.
Saya bersyukur karena pikiran saya sebenarnya masih waras. Sehingga otak masih berusaha mengerem jika saya hendak berbuat di luar nalar dan normal. Dalam pikiran saya selalu mengingatkan ini akan berakhir. Biasanya berakhir tepat saat menstruasi hari pertama.” – Dian Paramita, aktivis sosial.
Keke Kania, Raras Tatachi, Claudia Kaunang dan Rahne Putri
” Saat PMS biasanya emosi meledak-meledak tidak karuan, over sensitif, gampang banget nangis dan suka pesimis. Hal pertama yang aku alert pastinya adalah suamiku supaya dia bisa jaga perasaanku dan lebih memanjakanku dengan hal-hal simpel seperti ajak makan, nelepon just to check how I’m doing, offer help with the kids (I swear this works haha). Kedua, shopping is also a good distraction for me, but reading a book is the best remedy.” – Keke Kania, Founder & Creative Director @chicanddarling.
“Hal negatif saat PMS yang aku rasakan adalah mood swing, nafsu makan bertambah dan sensitif alias gampang nangis dan marah. Cara mengatasinya? Dengerin lagu yang bikin nge-dance! Hohoho.”- Raras Tatachi, PR, instruktur & penari CIOFF_Indonesia Entrepeneur, www.tatachitravel.com dan @studiogerak.
“Saya tidak pernah merasakan kesulitan maupun kesakitan yang berarti pada saat saya PMS baik ketika berada di Jakarta maupun sedang traveling. Walaupun saya menghabiskan waktu sembilan bulan dalam setahun di perjalanan dan tidak selalu bisa memilih untuk berpergian pada hari-hari no-PMS, saya berusaha untuk tetap aktif, semangat, dan tidak membiarkan PMS menguasai saya.” – Claudia Kaunang, penulis buku & travel blogger.
“Saat PMS yang pasti aku lebih sensitif dan jadi lebih cengeng. Gampang menangis. Nangisnya bisa di taraf terharu biasa sampai nangis tersedu-sedu, dipicu dari hal-hal kaya dengerin lagu, melihat orang tua di jalan sampai nonton video sedih di YouTube. Biasanya kalau aku suka nangis enggak jelas gitu, suami sering nebak “Kamu mau ‘dapet’, ya?”
Kalau saya tiba tiba ingin menangis saat di kantor, saya mungkin bisa pergi sejenak ke toilet untuk menenangkan diri. Kalau sedang berada dengan suami, saya jujur bilang kalo saya mengalami PMS. Dengan keterbukaan terhadap lingkungan dan juga tau sikon, saya rasa ini kunci untuk menjalani aktivitas walau sedang PMS.” – Rahne Putri, penulis novel Sadgenic, blogger rahneputri.com.
Itu dia tadi powerful messages para perempuan inspiratif dalam mengatasi PMS. Kalau kamu, apa quote yang jadi favorit kamu dan ampuh membuat kamu stay positive dalam momen-momen sulit? Share di media sosial dengan hashtag #ChooseYourPMS supaya kamu juga bisa menginsirasi perempuan lain. Share sebanyak-banyaknya ya, karena Best Social Media Post bakal mendapat hadiah total puluhan juta rupiah, termasuk kamera Samsung NX3000! Untuk info lebih lengkapnya, klik pms.femaledaily.com.
