Koleksinya sangat ekspresif dan memanjakan mata, jauh dari desain busana batik yang biasanya berkesan “mapan”. Denny sangat lihai memainkan perpaduan batik dan corak print serta bordir sehingga sangat berkesan fleksibel, dan tidak kaku. Motif-motif print dan bordir berbentuk bunga dan daun serba besar berwarna bold, menciptakan kesan sofistikasi dalam fashion. Cutting dan desainnya pun mampu keluar dari zona nyaman busana batik biasanya; kita akan menemukan vest midi, paduan kulot polos, paduan kemeja putih dan cape asimetris, celana palazzo, dan banyak lagi desain yang menyiratkan gaya yang lebih fresh, fleksibel dan kekinian. Gemas rasanya melihat satu demi satu set busana dipamerkan, dan takjub bahwa desain batik bisa sedemikian modern dan bergaya.
Pasar Malam bukan sebuah fashion show sebagaimana biasanya yang menjadi ajang showcase koleksi baru seorang desainer, tetapi sungguh jauh lebih luas daripada itu. Ini menjadi gerakan budaya bagi semua yang terlibat didalamnya, bahwa mereka memiliki misi untuk menebarkan cinta dan kebanggaan terhadap kebudayaan kita sendiri. Mereka membuka mata dan cakrawala pengetahuan kita semua, bahwa sebuah eksplorasi yang sungguh-sungguh terhadap satu -hanya satu- komponen budaya saja, bisa menghasilkan sesuatu yang baru, kekinian, dan mempunyai efek yang luas. Bayangkan bila nantinya lebih banyak komponen budaya yang dieksplore dengan serius.
foto-foto: Tim Muara Bagdja
