2. True Blue Cuisine
I’ve always loved restaurants that are rich in culture and history. Located on the rather quiet side of Armenian Street, True Blue Cuisine offers traditional peranakan food that is a mixture of Chinese, Indian, Malay, and Indonesian cuisine.
Saat pertama kali melangkah masuk, saya langsung terkesima dengan bangunan restoran True Blue Cuisine. Dekorasinya yang cantik dan kental akan budaya peranakan membuat saya seperti berada dalam serial televisi The Little Nyonya, yang sering ditonton ibu saya dulu. 🙂
Bangunan restoran ini ternyata sudah berdiri selama 100 tahun. Selain restoran, True Blue juga menjual berbagai pernak-pernik dan cinderamata khas peranakan. Uniknya lagi, True Blue juga memiliki grup teater bernama “Peranakan Siblings” yang menampilkan teater komedi peranakan. Pertunjukan mereka diadakan di Jubilee Hall, Raffles Hotel, dan diproduseri oleh Benjamin Seck, owner dari True Blue Cuisine.
Now let’s talk about the food! Pertama-tama kami disajikan longan tea. Manisnya buah longan terasa pas di lidah saya sehingga tidak perlu ditambahkan gula lagi. Selanjutnya untuk appetizer, ada sup bakso seafood hangat yang disajikan dengan sambal. The soup was really, really delicious!
Setelah itu, main course pun mulai berdatangan. Ada rendang, ayam keluak, bakwan kepiting, dan sayur capcay. Dari semua menu itu, jujur saja yang paling nyantol di lidah saya tidak lain tidak bukan adalah rendang! Hahaha.. Mungkin karena rasanya yang paling familiar, ya. Rendangnya berkuah dan sedikit lebih lembek daripada rendang di Indonesia yang cenderung lebih kering.
