Dorinda, Account Executive Female Daily – Sawo Matang
“Waktu kecil, saya sering diejek teman-teman sekolah. Alhamdulillah, saya anaknya rada-rada badak, ya. Jadi kalau diejek, ya saya nggak peduli. Alhamdulillah lagi di keluarga saya nggak ada yang mengejek atau mengolok-olok saya.
Waktu SMP, saya juga masih diejek, jadi teman biasanya ngomong gini, ‘Eh itu, si Item ikut nggak?’. Terus terang, sempat saya pengen banget punya kulit putih. Pas SMA naksir cowok tapi dia lebih suka cewek yang putih. Maka, semua produk yang ada tulisan ‘whitening’ pun saya beli. Dari body lotion, sabun cuci muka, moisturizer, semua saya beli.
Pas masuk kuliah, “mata” saya mulai terbuka. Ternyata banyak cewek yang lebih gelap dari saya dan mereka pede-pede aja. Ada teman kuliah yang bilang, ‘Eh, kok gue suka banget ya sama warna kulit lo. Bagus deh.’, ‘Kulit lo kelihatan sehat. Banyak kali yang mau warna kulit kaya lo.’ Dari situlah saya sadar bahwa warna kulit saya bagus juga, ya. Dan akhirnya sadar kalau kesehatan kulit lebih penting ketimbang memutihkan kulit. Jadi punya kulit hitam bukan masalah, yang penting terawat.
Menurut saya, orang cantik itu nggak harus punya kulit putih. Kalau kulit kamu lebih gelap ya nggak apa-apa asal kulitnya bersih dan terawat pasti terlihat menarik dan bagus. Nggak usah memikirkan hitam atau putih dan jangan deh membandingkan dirimu dengan orang lain.”
