banner-detik

beautiful people

Resep Jaga Kesehatan dari Lita Iqtianti, Managing Editor Mommies Daily

seo-img-article

Bagi tips lari dong, Mbak. Apa aja yang perlu diperhatikan sebelum mulai lari?

Kiatnya apa ya, yang pasti pilih sepatu lari yang cocok. Caranya? Harus dicoba, sih. Sepatu yang paling mahal, belum tentu paling enak. Saat ini aku pakai sepatu lari justru buat trail run (lari di hutan/ gunung) tapi aku ngerasanya sih enak dipakai buat lari di jalan, harganya nggak mahal pula!

Selain sepatu lari, jangan lupa pakai sport bra. Penting banget buat kaum hawa, nih, jangan sampe niat olahraga mengencangkan badan, eh malah mengendurkan bagian yang lain. Lagian sakit, lho, kalo olahraga nggak pakai sport bra!

Masalah pakaian lari sih, menurutku nggak perlu juga pakai yang mahal from top to toe. Kita ‘kan bukan atlet atau pelari profesional. Toh niatnya olahraga, ‘kan? Lari 3-5k juga udah lumayan banget menurutku. Pakai baju yang nyaman aja. Misalnya nih, nggak biasa pake celana pendek (celana lari itu ‘kan biasanya pendek banget, ya) terus karena pressure orang-orang lain pakai, jadi ikutan tapi alih-alih bisa lari, malah repot narik-narik celana pendek biar rada panjangan. ‘Kan nyusahin diri sendiri namanya?

Biar nggak bosen, lari sambil dengerin musik dari gadget itu wajib banget buat aku. Tapi pernah, sih, lagi traveling, pas mau lari lupa bawa earphone. Ya udah, larinya nggak denger musik, deh. 🙂
Minimal sejam sebelum lari (atau olahraga) jangan mengisi perut berlebihan. Kalau bisa juga, pas mau lari itu sebelumnya makan makanan yang tergolong sebagai sumber energi atau protein, atau makanan yang gampang dicerna supaya mencegah side stitch alias si sakit perut saat lagi lari itu lho. Kalau aku, misalnya mau ikut event lari, biasanya 1-2 jam sebelumnya makan oatmeal pake pisang, terus setelah itu saat menuju lokasi, makan cokelat. Kalau minum, harus banget, deh! Mencegah dehidrasi.

Selain lari, adakah olahraga lain apa yang Mbak Lita suka?

Olahraga apa lagi yang disukain? Banyak, deh! Sekarang lagi rutin TRX. Kalo di rumah, suka yoga atau pilates sendiri atau pake aplikasi NTC (Nike TRaining Club). Alasan kenapa olahraga-olahraga ini yang aku suka, karena mereka sifatnya toning yaitu membentuk otot. Kebetulan, nih, badan emang dari dulu kurus dan body fat juga udah oke (malah nyaris minus), nah, sekarang tinggal bentuk otot aja. Pengen kaya Gwen Stefani!

Lita TRX

Muay Thai juga sempat rutin beberapa bulan lalu, tapi karena belum punya gloves sendiri (mahal, bok!) dan terpaksa harus minjem sama camp tempat latihan, yang ada suka malas soalnya gloves yang dipake rame-rame suka…… (selesaikan kalimat ini sendiri).

Minum lemon shot itu mulai sejak kapan? Gimana ceritanya sampai tertarik untuk mencoba?

Minum lemon shot udah beberapa bulan belakangan ini, lupa persisnya kapan. Awalnya dulu saat ketemuan sama Alodita, aku lagi flu berat. Terus dia bolak-balik meyakinkan aku supaya minum lemon shot. Setelah itu nggak langsung minum, cuma kok flunya makin mengganggu. Karena emang nggak suka minum obat, akhirnya aku nyerah, nyobain lemon shot, deh! Gampang banget juga buatnya, tinggal campur 1 sdm madu, setengah lemon diperas, terus jadikan satu dan minum, deh. Voila! Flunya hilang 🙂

A photo posted by lita (@nenglita) on

Manfaat yang dirasain sih, alhamdulillah sejak minum itu aku nggak flu sama sekali. Asli! Padahal aku ini dari kecil orangnya cepet banget ketularan pilek. Setelah itu, efek ke kulit juga berasa sih, lebih cerah gitu. Plus, BAB makin lancar.

Dari keluarga Mbak Lita, ada yang ketularan ikut antusias untuk berolahraga dan minum lemon shot juga?

Jujur deh, sejak ngerasain sendiri efek lemon shot, aku udah kaya marketing-nya lemon shot. Setiap ketemu teman, kenalan, pasti aku saranin buat minum lemon shot. Termasuk kakak, nyokap, dan suami tentunya!

Kalau suami, malah tiap pagi udah disiapin itu lemon shot di samping teh manis hangatnya. Walaupun kadang suka dia skip juga. Anak juga tiap pagi aku kasih lemon shot, nggak banyak paling 1-2 sendok makan aja.

Untuk olahraga, kakak aku udah rutin juga sekarang. Yeay! Malah kadang dia yang lebih semangat.
Suami olahraga lumayan rutin. Dia futsal, sepedaan sama pingpong. Kalau lari, dia juga lumayan suka cuma belum rutin. Beberapa bulan lalu, aku install aplikasi NTC di handphone-nya supaya bisa olahraga di rumah juga setiap saat, haha, istrinya agak ambisius, ya.

Terakhir, ada yang mau disampaikan, nggak, untuk para perempuan yang bekerja supaya mulai rutin berolahraga?

Humm, apa ya? Aku, sih, bukan orang yang sehat-sehat amat tapi aku cukup pelit. Nah, kesehatan itu ‘kan mahal, yaaaa… Selain mahal, aku juga mau lihat anakku tumbuh besar dan dewasa dalam kondisi sehat. Kalau nggak dimulai sejak saat ini, kapan dong? Kesehatan ‘kan bukan sesuatu yang kita dapatkan secara instan.

Makanya buat para perempuan, eh, buat semua orang deh, masa iya nggak sempat 15 menit saja sehari buat olahraga? Nggak usahlah ke gym kalo emang nggak sempat. Olahraga di rumah juga bisa, kok. Nggak usah juga ikutan tren olahraga apa yang lagi hits di antara teman-teman. Kalau emang kita lebih suka BL alias Body Language (hail Minati Atmanegara!) daripada TRX, so be it!

 

Semoga setelah membacanya kita semua terinspirasi untuk menjaga kesehatan diri sendiri dan orang-orang terdekat kita, ya. *Baiklah kalau begitu, saya pamit mau beli lemon dulu.*

Slow Down

Please wait a moment to post another comment