banner-detik

beautiful people

Kisah Persahabatan Dua Desainer Muslim dalam Sebuah Buku

Ria Miranda dan Jenahara adalah dua desainer baju muslim yang masing-masing punya gaya tersendiri. Namun, mereka ternyata bisa bersahabat. Apa kolaborasi terbaru dari kedekatan mereka?

Peluncuran buku 1 Peluncuran buku 2

Lingkungan dan lingkup pekerjaan yang sama seringkali menjadikan seseorang menemukan sahabat terdekatnya. Begitu juga Ria Miranda dan Jenahara, dua sahabat yang awalnya dipertemukan dari kecintaannya akan fashion. Keduanya sama-sama mewujudkan passion tersebut, yaitu menjadi desainer muslim ternama di Indonesia.

Ria dan Jehan adalah dua pribadi dengan karakter yang berbeda. Keduanya juga memiliki dua preferensi gaya yang berbeda. Ok, we all get it. Ria yang shabby chic; soft and pastel are her middle names. Kontras dengan Jenahara yang always go with black and bold, understated androgyny. Can those two ‘polars’ go well together?

Keunikan dan kekontrasan inilah yang “ditangkap” sebagai hal yang sangat menarik oleh Wardah, dan diabadikan dalam sebuah buku Fashion Friendship. Persahabatan Jehan dan Ria bukan saja karena passion yang sama dalam fashion, but beyond that. Keduanya sama-sama pionir dalam komunitas hijab, hingga menjalankan peran yang sama sebagai istri dan ibu. Mereka menemukan kecocokan dari satu sama lain dalam menjalani semua pekerjaan dan peran tersebut.

ff1ff2

So, apa saja yang ada di dalam buku ini?
Well, buku ini memiliki dua napas dalam penyajiannya; their passion for fashion and their chemistry as BFF. Gaya Ria yang soft dipadukan dengan Jehan yang bold? Tentu saja tidak. As much as we wanna see those two polars collide, it won’t happen. Karakter berbusana keduanya memang tidak bisa dipadukan, tetapi perbedaan tersebut bisa menjadi sesuatu yang indah. Temukan tips padu-padan ala Ria, yang tidak sekedar “asal pastel.” Demikian juga dark & edgy ala Jehan. Banyak foto-foto keduanya yang bisa menjadi inspirasi dengan latar belakang kota Singapura dan Yogyakarta yang eksotis.

Bukan hanya dalam hal fashion, karakter pribadi keduanya pun berbeda. Tetapi di buku ini mereka menunjukkan, bahwa persahabatan yang ikhlas dan tulus bisa mengatasi perbedaan apapun.

Saya suka dengan kutipan yang disampaikan dalam buku ini yang juga menjadi misi Jehan dan Ria sebagai muslim. “Wanita muslim masa kini harus menjadi pribadi yang menghargai perbedaan, tulus, elegan dan sopan di tengah masyarakat yang Bhineka Tunggal Ika.”

Cerita ringan penuh inspirasi yang layak jadi koleksi. Who knows, maybe someday you’ll write your own story. 😉

Slow Down

Please wait a moment to post another comment