&p[summary]=Summary)
2. Tretinoin
Adalah bentuk asam karboksilat dari Vitamin A atau dikenal juga sebagai all-trans retinoic acid (ATRA) dan merupakan generasi pertama dari retinoid yang dipakai untuk penggunaan topikal. Tretinoin ditemukan efektif untuk merawat kulit yang warnanya berubah atau tidak rata. Retinoid sendiri pada perkembangannya dewasa ini menjadi kandungan yang terkenal untuk mengatasi jerawat, mengurangi penampakan kerutan dan tanda-tanda penuaan dini lainnya. Jadi, kandungan ini sungguh tidak asing lagi!
Tapi ternyata tretinoin jika digunakan pada wajah atau area kulit lainya menyebabkan kekeringan dan kulit menjadi sensitif terhadap paparan sinar matahari. Risiko kulit terbakar matahari pun bertambah. Selain itu, pada beberapa orang ditemukan efek kulit merah, gatal-gatal serta terasa seperti terbakar. Yang paling parah, ternyata penggunaan tretinoin yang berkelanjutan bisa menyebabkan penipisan pada kulit *horor!*.
Jadi, apakah dengan demikian derivatif vitamin A serta merta tidak aman pada kulit? Tentu tidak. Ini artinya tretinoin bukan pilihan yang tepat untuk dijadikan satu pada produk pencerah wajah karena menyebabkan sensitivitas pada paparan sinar UV meningkat dan malah mengakibatkan kulit menghitam. Artinya juga, produk tersebut tidak cocok untuk kulit kering dan sensitif. Yang terpenting, tidak bisa digunakan secara sering atau dalam jangka waktu yang lama.
Cek apakah produk pencerah kalian mengandung derivatif vitamin A jadi kalian tahu betul kapan memakainya. Paling baik digunakan pada malam hari di mana kita tidak terpapar langsung dengan sinar matahari. Selain itu kandungan derivatif vitamin A akan terurai oleh sinar UV, jadi tidak efektif digunakan pada siang hari.
Selanjutnya: Hidroquinon, efektif tapi lebih baik dihindari! >>
