Saat Deszell meminta saya untuk menjadikan bahan Monday Sharing Session Female Daily beberapa waktu lalu menjadi tulisan, I got so excited as this is my first article for Fashionese Daily.
Selama menjadi perencana keuangan, terlalu sering saya mendapati teman-teman, terutama kaum hawa, yang menyalahkan shopping sebagai alasan boros dan membuat gaji setiap bulan habis di tengah jalan.
Pernah tidak, Anda berbelanja gila-gilaan dalam jumlah yang cukup fantastis dan merasa puas sekali saat menjinjing tas belanja yang berwarna-warni itu? Jika ya, jawablah dengan jujur! When you got home and unpack your shopping bags, do you feel any guilt because your new clothes or new things aren’t that special?
I’m Happy When I shop
Seringkali, dalam hal pekerjaan, ada hal yang akhirnya tidak sesuai dengan ekspektasi kita. Kerja sama yang kurang lancar, proposal ditolak tanpa sebab resmi, rencana mengisi acara disabotase pihak tertentu, patah hati, dan lainnya. Saya yakin Anda juga pasti pernah beberapa kali mengalami kejadian seperti itu. Do you know how do I cope with that? I went shopping!
Seperti kebanyakan perempuan, saya juga merasa senang saat berbelanja. Meski, pas sampai di rumah, pernah juga menyesali barang belanjaan hingga menukar lagi di toko dengan barang yang benar-benar saya butuhkan (Sst, actually I did this back in my Sydney days, terutama kalau lagi pusing bikin paper. Belanja trus 2 hari kemudian dibalikin 🙂 ).
Saat berbelanja, saya selalu merasa bahwa semua kendali ada di tangan saya. I pick, I try, I choose, and I pay. Tidak ada orang lain yang bisa membuat acara belanja jadi gagal (selain saldo rekening yang sudah nol tentunya).
