- In Category:
- Beauty Clinic
Siapa di sini yang pernah merasa kulitnya ‘ketergantungan’ obat dokter? Kalaupun nggak pernah, paling tidak kita pasti kenal satu atau dua teman yang mengalami hal ini.
Benar nggak? Saya sering banget mendapatkan pertanyaan soal ini di YouTube dan juga Instagram. Jujur aja pertanyaan ini bikin saya bingung karena saya justru nggak pernah mengalami ‘ketergantungan’ produk skincare apapun – baik dari dokter atau yang saya beli over the counter. Nggak cocok sama satu produk dan mengalami reaksi negatif tentu sering, tapi kecanduan? Serem amat!
Karena rasa penasaran dan juga ingin memberikan informasi dan solusi yang tepat untuk para perempuan yang mengalami hal ketergantungan obat dokter, saya bertanya ke dr. Kevin Maharis saat berkunjung ke Maharis Clinic beberapa bulan yang lalu.
“Jadi gini, dokter kadang memberikan steroid dalam krim. Sebenarnya maksudnya baik, karena biasanya produk untuk menghilangkan flek itu sering irritative, pasien males memakainya karena sering membuat mereka gatel-gatel atau merah. Jadi untuk menghilangkan iritasinya tersebut, dikasih sedikit steroid.
Nah memang steroid itu patient pleasing. Jadi begitu dipakai, kulitnya kinclong. Tapi kalau dipakai terus-terusan kulitnya bisa hancur. Hancurnya itu bisa jerawatnya semakin keluar, pembuluh darahnya tampak lebih kelihatan, kelihatan kusam, nah itu yang biasanya mereka maksud dengan ketergantungan.”
Maka dari itu kalau krim-krim dari saya mostly nggak mengandung steroid. Saya hanya kasih steroid di pot kecil untuk yang benar-benar punya masalah kulit. Jadi yang datang dengan eksim dan sebagainya. Tapi kalau hanya perawatan, saya nggak kasih. Saya selalu mulai dari dosis rendah. Jadi nggak akan langsung bagus kulitnya tapi perlahan-lahan pasti akan kelihatan. Slow but sure.”
“Iya, dan harus dengan pengawasan dokter. Masalahnya, banyak pasien yang beli produknya aja tanpa konsultasi ke dokter lagi. Jadi terus-terusan menebus resep dan nggak kontrol ke dokter lagi. Kalau dipakai sampai bertahun-tahun, wah kulitnya udah ancur itu. Pernah liat ibu-ibu jaman dulu suka merah banget kulitnya dan ada spider vein atau kulitnya kelihatan tipis banget? Nah itu biasanya karena efek pemakaian steroid jangka panjang.”
“Ya kalau kita sudah memilih ke dokter tertentu, kita kan harus percaya ya sama dokter itu. Kadang-kadang dokter memberikan steroid dan itu dengan tujuan baik. Tapi kalau dokter bilang “Kontrol ya bu” dalam waktu berapa lama, ya harus kontrol. Memang di Indonesia regulasi apotiknya kurang ketat ya, jadi banyak orang yang bisa tebus-tebus obat aja padahal harusnya nggak seperti itu.”
Nah jadi jelas banget ya, guys. Kalau nggak mau ‘ketergantungan’ produk dokter, ya harus tau apa yang diberikan ke kulit kita dan juga ikuti dengan benar instruksi dari dokter tentang tata cara pemakaian produk tersebut. Nggak ada cara instan dan mudah untuk mendapatkan kulit idaman. Dengan produk yang dijual bebas ataupun dari dokter kulit, kuncinya cuma satu: telaten!
Mba affi knp ya kok saya skrg jerawatan dulu pdhl mah ga pernah ini bukan grgr krim dokter tp saya dulu gapernah jerawatan dipipi skrg malah banyak kaya putih” gt kering tp bukan bernanah kecil sih tp risih bgt ini jerawat dewasa atao puber ya saya baru masuk kuliah bru mulai jerawatan gini pdhl saya rajin bersihin muka
Aku kayaknya salah satu yg pake krim streroid. Soalnya kalo ga pake krim pasti muka aku jd item kusam gitu. Aku udh pake krim nya kurang lebih 5 bulan gatau lebih dan baru tau bahwa itu bahaya banget. Dan aku mikirnya kalo kontrol lg pasti ganti krim tp aku takut ga cocok dan lebih milih nebus resep obat secara berulang ke apotik nya. Jadi gimana ya solusi nya. Aku harus stop berhenti krim dokter itu dan beli produk dikonter2 atau gimanaa?
BACA PENTING DAN BERMANFAAT!!! Jadi banyak persepsi orang yang salah dan membikin stigma yang salah pula mengenai perawatan dan produk kecantikan yang di berikan oleh dokter kulit, dimana banyak yang bilang membikin ketergantungan, sebenarnya tidak ada kata ketergantungan dengan krim yang diberikan dokter. Kebanyakan orang salah menggunakan dan tidak menuruti anjuran dokternya. Masalah yang timbul kebanyakan karena orang itu lepas tiba-tiba yang bisa membikin (steroid induced acne, erupsi acneiformis), kedua adalah penggunaan krim yang tidak dikontrol dokter juga salah, ada beberapa krim yang diberikan harus diencerkan lagi, ada yg penggunaanya jadi diselang-seling dengan krim yang tidak mengandung steroid, ada krim yang harus di stop, ada krim yang harus ditambah, dan semua ini harus dijalankan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dan akhirnya timbul efek negative lalu menyalahkan dokternya.
Jadi yang harus anda ketahui sebelum konsultasi ke dokter adalah pertama jangan takut ke dermatologist, kedua turutin kata dokter (kontol harus kontrol, jangan purchase krim apalagi yang sama dosisnya karena malas ke dokter atau takut bayar lagi tanpa konsultasi terlebih dahulu, ikutin petunjuk pemakaiannya sesuai anjuran dokter, ke dokter harus berwawasan (baca dan pelajarai bahan ini: tretinoin (kadarnya 0.001%, 0.025%, 0,05%, 0,1%), Hydroquinon, steroid: Hydrocortison/fluocinolone, tri-luma) jangan mau diberikan steroid dan Hydrocortisone jangka panjang.
Sebenarnya maksut dokter memberikan steroid itu baik karena steroid itu mencegah erupsi eritema tretinoin di awal sampai kulit anda menjadi lebih adaptif dengan tretinoin selanjutnya, dan mencegah purging yang terlalu berlebihan. Cuma memang ada dokter yang salah meresepkan dan menggunakan steroid jangka panjang (jangan mau!!). Pada dasarnya krim dimanapun yang biasa di pakai dokter kecantikan adalah krim berbassi (Tri-luma Kligman regimen)—( krim yang mengandung 3 komponen aktif: tretinoin, steroid baik hydrocortisone/flucinolone, hydroquinone) ini krim memang yang paling ampuh untuk acne, flek/acne scar/melasma/hiperpigementasi/bruntusan/warna tidak merata dll. Tretinoin ini derivate vitamin a yang berguna untuk menormalkan keratinisasi dari kulit, steroid untuk membantu mencegah iritasi dan kemerah tretinoin di awal, dan hydroquinone itu untuk memutihkan dan membenarkan warna kulit yang tidak rata. Penggunaan STEROID DAN HYDROCORTISON ITU HARUS DIBATASI DAN TIDAK BOLEH TERLALU LAMA MAKSIMAL 2 BULAN, dimana pada minggu kedua setelah pemakaian krim tri-luma harus mulai di tappering off/dikurangin perlahan agar tidak terjadi efek samping pelepasan mendadak sampai kamu hanya pakai krim malam yang berbahan tretinoin saja. Tretinoin aman jika digunakan dengan benar dan tepat, karena memang efeknya untuk aging juga dan jangan lupa wajib pakai sunscreen di pagi hari. Dengan tapering off yang di awasi dokter pasti kamu akan dapat hasil yang baik
Jangan lupa mengetahui jenis kulit dan kebutuhan kulit mu apa, kadang kita tidak bisa tau kebutuhan kulit dan jenisnya apa maka dari itu kita perlu datang ke dokter untuk dibantu dan dipihkan regimen yang tepat. Kalau kulit sudah baik setelah tapering off dan hanya menggunakan tretinoin anda bisa mulai menyelang-nyeling dengan produk over the counter yang lebih ringan sampai anda hanya menggunakan produk over the counter aja.
Maaf yang kalimat steroid dan hydrocortison harusnya *steroid dan hydroquinon
nanti kalau udah pakai yang over the counter setelah kulit udaah bagus pakai krim dokter… tri-lumanya diganti seperti ini:
1. Tretinoin bisa diganti dengan: AHA (gylcolic acid), BHA (Salicylic acid), atau PHA
2. Steroidnya bisa diganti (cuci muka jangan pakai air panas, hangat kuku di awal lalu bilas air dingin, kurangi iritasi, pakai mosturizer yang cocok buat kamu)
3. hydroquinon bisa diganti (serum vit C, banyak makan buah-buahan dan sayur mayur, atau arbutin
satu lagi yang penting: JANGAN LEPAS TIBA-TIBA DAN LANGSUNG MAU COBA PRODUK OVER THE COUNTER…. PERCUMA GUYS!! BUANG UANG karena pasti tidak nembus kebanyakan produk over the counter dari yang paling murah sampai yang paling mahal. WAJIB TAPPERING OFF dulu baru bisa…. nanti ENDINGNYA KALIAN ganti produk ini ttu sampai berbulan-bulan tidak cocok dan susah…OK?
Saran saya kalau mau mulai perawatan pakai tretinoin, kalau mau tetap baik tidak purging dan stres pake tri luma aja, karena kalau langsung pake vitacid apalagi yang dosis tinggi 0.1% efeknya mengerikan dan menyakitkan sekali… ke dokter aja si saran ak kalau mau main sama tretinoin
Hi, semua yang kamu touch di komen udah jadi inti artikel ini lho, dan juga banyak artikel FD lainnya. Silakan cek keyword tretinoin, nanti keliatan semua deh. Kami juga nggak pernah suggest pakai tretinoin tanpa ke dokter.
Mau share pengalaman lepas dr krim dokter. Pgn lepas krn awalnya aku mulai ngerasa bosen balik2 terus ke dokternya dan taukan dokter nunggu nya lama dan aku males hehe. Btw, Aku udh dr kelas 2 SMP perawatan dokter(beda2 dokter) krn jerawat, dmn itu thn 2009 sampe 2016 awal kemarin aku baru bener2 lepas. Pas mau lepas krim dokter itu aku coba gak tiap hari pake(sblm aku bnr2 lepas), jd cuma krim siang aja dan sublock dokter kalo krim Malem aku cuma pakai totol jerawat yg dr dokter, emangsih setelah baru banget lepas krim dokter muka aku ga seputih pas pake krim(taukan krim dokter biasanya cpt reaksinya). Untuk sabun muka aku ganti pake sabun kesehatan gitu namanya kutus2(saran temen) sabunnya herbal dan bahan dasarnya minyak nyamplung dan Alhamdulillah aku ngerasa muka aku sedikit bersihan. Dan Sembari mencari pengganti krim dokter, aku browsing & nonton youtube dan juga tanya sana sini ke tmn2 yg ga perawatan dokter tp dia jerawatan dan aku tanya dia pake apa dsb, dan aku coba pake buah lemon tiap malem dan siang hanya pake sunblock yg dr dokter. Alhamdulillah lagi aku makin seneng dengan muka aku setelah pakai lemon, bekas2 jerawat sedikit memudar dan jerawat muncul cuma di dagu(krn hormonal) coba aja cek videonya asianbeautysecrets dia nulis ttg penyebab jerawat. Lalu krn aku terlalu bersemangat memakai lemon dan sabun kutus2 itu(tanpa pake moisturizer) krn belom nemu yg pas, mukaku jd kering parah. Akhirnya aku memberanikan diri buat beli hadalabo Gokujyun yg hydrating toner dan milknya yg dry to normal skin dan akhirnya muka aku ga kering lg dan cocok pake itu(oh iya aku ksh jarak sekitar 2 mingguan dr pemakaian krim dokter ke drugstore skincare). Setelah pake rangkaian itu kurang lebih 1 bln org2 mulai notice muka aku lebih cerah dan bekas2 jerawat memudar dan kelihatan glowing bkn minyakan kaya dulu pas pake krim dokter(emang lama u/ keliatan hasilnya tp cerahnya muka aku bertahan kok sampe skrg tentunya kita harus rajin ngerawat dan jgn stress). Akhirnya aku mulai browsing2 lg buat sunblock dan face wash, aku milih produk sunblock yg aman2 aja buat acne prone kaya skin aqua, kalo face wash aku ga ada masalah pake apa aja selama ga bikin kulit dehidrasi. Aku jg beraniin diri buat beli dan pake cosrx bha returning a-sol dan org2 blg bekas jerawat aku makin memudar. Oh iya aku juga beraniin diri buat coba masker2 yg dikhususkan buat acne prone dan pastinya jgn males liat review di youtube ataupun di femaledaily.com ya. Alhamdulillah sampe skrg kulit aku malah makin bagus pake drugstore skincare/skincare non resep dokter. Kuncinya jangan males buat cari tau, berani, yakin, dan kenalin kulit kamu. Semoga bermanfaat????
pernah baca kalo maksudnya ketergantungan itu emg wajar karena perawatan dari dokter sama aja kaya sikat gigi yang emg rutin dilakuin setiap 2xsehari. tapi baru tau yang kandungan steroid itu. thanks kak Affi buat artikelnya.
Bener bgt mau apapun skincarenya kita harus rajin ngerawat kulit jgn maunya pake bbrp kali tp mau hasil instant dan permanent T_T
Setelah berhenti pakai perawatan dokter muka ku knp jadi breakout parah ya kak? Jadi banyak jerawat padahal sebelumnya gak pernah sama sekali
baca reply aku ya