banner-detik

moisturizers

Review Pelembap Lengket Tapi Ampuh di Kulit Berminyak

seo-img-article

Betul nggak, kalau saya bilang salah satu struggle terbesar untuk kulit berminyak adalah mencari pelembap yang cocok?

Kalau dulu kita dihadapkan dengan dilema kulit berminyak perlu pelembap atau enggak (spoiler alert: harus), sekarang dilema yang baru adalah menemukan produk yang cocok. Syarat utamanya, tentu harus bisa melembapkan tanpa membuat kulit terasa nggak nyaman. Tips umum lainnya untuk pelembap kulit berminyak adalah pastikan teksturnya cepat menyerap dan nggak lengket di kulit.

Now here’s the thing.

Saya udah pernah mencoba pelembap water-based yang didesain untuk kulit berminyak, oil-free, dengan klaim cepat menyerap dan nggak lengket. Memang di awal rasanya nyaman, karena sesuai klaimnya, kulit saya menyerap pelembapnya dengan hanya dalam hitungan detik aja. Formulanya tenggelam di kulit, seolah saya nggak mengaplikasikan apa-apa sebelumnya. Tapi, meskipun terasa nyaman di awal, beberapa jam setelahnya pasti kulit saya langsung berminyak lagi. It’s like they’re not even moisturized properly at the first place.

Usut punya usut, ternyata ini terjadi karena pelembap yang saya pakai hanya fokus di hydrating, alias menyuplai air ke kulit, tapi tidak menjaganya supaya tetap ada di dalam kulit. Terus, tugas siapa untuk memastikan kandungan air tetap terjaga di dalam kulit? Itu adalah tugas pelembap yang memiliki kandungan emolien atau oklusif, karena menggunakan pelembap yang hydrating aja nggak cukup, fungsi moisturizing-nya juga harus ada!

Lihat juga: Apa Bedanya “Moisturizing” dan “Hydrating”?

Selain memiliki fungsi moisturizing di kulit, pelembap emolien atau oklusif juga bisa sekaligus memperbaiki moisture barrier kulit karena teksturnya yang sedikit lebih berat dibanding pelembap kulit berminyak pada umumnya. Berangkat dari niatan memperbaiki kondisi moisture barrier yang sempat terganggu karena acne treatment terus menerus dan memang mau mencoba pelembap yang berbeda, akhirnya saya mencoba Klairs Midnight Blue Claming Cream sebagai pelembap pagi dan malam.

SAMSUNG CAMERA PICTURES

SAMSUNG CAMERA PICTURESMeskipun nggak dipromosikan sebagai pelembap dan lebih sebagai repairing / soothing cream, tetapi Midnight Blue Calming Cream ini berfungsi dengan baik sebagai pelembap. Di dalam kandungannya juga terdapat bahan-bahan yang bisa melembapkan seperti shea butter dan argan oil yang sebenarnya sering banget saya baca bisa men-trigger jerawat di kulit oily dan acne prone. Awal memakai deg-degan sih, tapi melihat ada di dalamnya ada ingredients yang juga bagus untuk kulit seperti centella asiatica, natural moisturizing factor (NMF – ceramide), camomile oil, dan lain-lainya bikin saya agak tenang. Apalagi, brand Klairs memang memformulasikan produk-produknya khusus untuk kulit sensitif.

Nah pertanyaannya, lengket nggak di kulit berminyak? Lumayan lengket, plus teksturnya cenderung rich untuk kulit saya. Pertama kali dipakai, formulanya nggak langsung meresap, melainkan “nempel” dulu di permukaan kulit selama beberapa menit, sebelum akhirnya meresap dan membuat kulit terasa lebih kenyal. Yup, buat saya terasa banget bedanya, memakai pelembap oil-free yang seperti cuma numpang lewat aja di kulit, dan dibanginkan dengan pelembap yang teksturnya sedikit lebih rich namun efek melembapkannya terasa lebih lama. Kalau dihitung-hitung, sudah dua bulan saya memakai Midnight Blue Calming Cream dan so far yang saya rasakan adalah kulit yang jauh lebih plumpy, nggak gampang dehidrasi, dan tekstur kulit membaik.

Tips Memilih Pelembap

Saya jadi ingat satu tips dari Liah Yoo dalam memilih pelembap, yaitu dengan mengetesnya dulu di punggung tangan. Kalau produknya langsung menyerap dan nggak meninggalkan jejak, bisa jadi fungsi melembapkannya nggak cukup kuat untuk kulit. Lain cerita kalau produknya juga menyerap tapi masih meninggalkan sedikit residu di permukaan kulit, meskipun awalnya mungkin terasa lengket, tetapi itu tandanya efek moisturizing-nya benar-benar bekerja.

Terus, berhubung pelembapnya masih ada “rasanya”, gimana cara ngakalinnya supaya kulit nggak terasa lengket? Buat saya sih simple aja, cukup tambahkan bedak tabur secukupnya. It could be any loose powder, but my go-to is Innisfree No Sebum Mineral Powder, which I already repurchased several times. Lagipula, namanya juga kulit berminyak, saya rasa agak mustahil ya kalau kita expect kulit akan matte seharian.

Kunci melembapkan kulit tentunya adalah menyeimbangkan produksi minyak, bukan mengeliminasi minyak seluruhnya. Kalau kita sudah sepakat di sini, kayaknya ekspektasi untuk punya kulit bebas minyak akan jauh lebih terkontrol ya 🙂

Percobaan Kedua

Supaya lebih yakin, saya mencoba lagi seminggu menggunakan pelembap lain yaitu Kiehl’s Ultra Facial Cream yang kemarin dikirimkan ke kantor. Berbeda dengan Midnight Blue Calming Cream yang ditargetkan untuk kulit sensitif, pelembap legendaris dari Kiehl’s ini bisa untuk semua jenis kulit. Moisturizing ingredients-nya ada di squalane, sweet almond oil, apricot oil, dan juga vitamin E. Again, not the usual ingredients you’d find in a moisturizer recommendation for oily skin. Tapi berhubung pelembap ini hanya good ol’ moisturizer tanpa klaim-klaim fantastis dan hanya menjanjikan melembapkan kulit, akhirnya saya berani coba. Plus, kandungannya juga fragrance-free.

IMG_6934

SAMSUNG CAMERA PICTURESTernyata, bener aja, hanya seminggu pemakaian aja (rutin pagi-malam) saya langsung terasa banget bedanya di kulit. Efeknya sama dengan Midnight Blue Calming Cream, yaitu efektif melembapkan kulit dan bikin kulit lebih supple. Supaya nggak terlalu berat, pakainya ditotol sedikit aja dan hindari menumpuk produk terlalu banyak di daerah-daerah yang oily seperti T-zone. Selama nggak dipakai tebal-tebal, nggak akan terasa terlalu lengket juga di kulit. Percobaan ini sedikit banyak mematahkan anggapan saya sendiri bahwa pelembap bertekstur rich nggak cocok untuk kulit berminyak. You really do have to try it yourself!

Lihat juga: 3 Pelembap dengan SPF dari Drugstore

Buat yang masih ragu dengan cara memilih pelembap seperti ini, inget aja wejangan dari skin expert Caroline Hirons,

Your skin will be matte when you’re dead.

😀

Slow Down

Please wait a moment to post another comment