banner-detik

beautiful people

Membuka Salon untuk Berdayakan Perempuan

seo-img-article

Siapa sangka pemilik Salon Makaffah yang sudah punya 2 outlet di Cimahi dan Jakarta ini, ternyata seorang perempuan muda yang awalnya bahkan minim pengetahuan tentang kecantikan.

Suara di seberang telepon terdengar berat berwibawa menyapa sapaan saya di awal perkenalan dengan Sukmawati Bachtiar, salah satu pemilik Makaffah Salon & Bridal. Salon khusus perempuan ini baru saja membuka outlet keduanya di sekitar Tanjung Barat, Jakarta Selatan. Sebenarnya, salon ini pertama kali membuka outlet-nya di Cimahi, Jawa Barat.

Salon Makaffah Tampak Luar

Maka, ketika suara berat berwibawa yang terdengar di handphone saya, terbayang di benak saya, pasti sang pemiliknya adalah seorang perempuan matang dengan banyak pengalaman di bidang kecantikan. Namun, tebakan saya ternyata salah! Seorang gadis muda berhijab menyambut ramah kedatangan saya ke Makaffah Salon & Bridal. “Hallo, saya Sukma…,” sapanya hangat sambil memberi salam. ‘Wah, pemiliknya ternyata muda banget!,’ kata saya dalam hati.

Kami pun langsung terlibat pembicaraan hangat, karena Sukmawati Bachtiar, pribadinya ramah dan terbuka. “Awal mula usaha Makaffah Salon ini saya buka pertama kali di Cimahi, karena kebetulan ini adalah kota kampong halaman keluarga. Selain itu pertimbangannya, di Cimahi, jumlah salon belum sebanyak di Jakarta. Peluang untuk berhasil masih besar,” kata Sukma.

Salon Makaffah Sukma

Mengapa Sukma memilih bisnis salon? Ternyata ada kisah lucu di balik keputusan bisnisnya ini. “Jadi, menjelang acara wisuda sarjana di Universitas Indonesia, Depok, salon langganan saya sudah penuh. Nah, otak bisnis saya pun langsung menghitung. Biaya makeup per orang sekitar Rp 150.000,-. Salon itu misalkan dalam sehari bisa mendapat sekitar 100 orang. Maka dalam satu hari, pendapatan salon tersebut sekitar Rp 15 juta.” Kebetulan, Sukma adalah lulusan dari jurusan Administrasi Niaga, FISIP-UI, maka nggak heran otak dagang-nya langsung bekerja.

Maka, ketika di seputar daerah Cimahi, ia melihat banyak perempuan yang mengalami kesulitan untuk mendapat pekerjaan, Sukma pun langsung tercetus ingin membuka salon. “Di seputar rumah keluarga saya di sana, banyak perempuan yang kesulitan mencari pekerjaan, mereka bahkan ingin kerja jadi TKI ke Arab Saudi. Namun banyak pula yang gagal. Ketika melihat mereka, saya pun langsung tercetus ide bisnis buka salon. Karena dengan cara itu, saya bisa membantu memberdayakan mereka.”

Sukma Pemilik Salon Makaffah

Dari ide hingga diwujudkan jadi Makaffah Salon & Bridal itu pun nggak perlu waktu terlalu lama. Sukma menyiapkan segala sesuatu mulai dari modal yang didapat dari orangtua hingga merekrut SDM. Akhirnya pada Juni 2015, Makaffah Salon & Bridal pun buka pertama kali di Cimahi dan berlokasi di sekitar jalan utama. Maka, menurut Sukma begitu buka pertama kali langsung “diserbu” para customer. Selain itu, ketika buka pertama kali bertepatan dengan Bulan Ramadhan. Konsep salon yang menawarkan beragam beauty treatment diramu dengan tempat strategis plus timing yang tepat, boleh dibilang jadi tips sukses Makaffah.

“Saya sendiri bukan cewek girly atau cewek yang doyan dandan. Hehehe…Tetapi ternyata mengelola bisnis salon ini asyik. Karena walau saya nggak punya pengetahuan seputar dunia kecantikan, tapi ilmu tentang bisnis yang saya pelajari di kuliah tetap bisa dipraktikkan.”

Tapi kini sejalan dengan waktu, apalagi Makaffah Salon & Bridal juga sudah membuka outlet kedua di Jakarta, Sukma pun juga telah jadi paham tentang beragam beauty service atau beauty treatment. “Iya, mau nggak mau saya jadi belajar karena kan ya mesti bisa mengawasi karyawan ya…Saya learning by doing saja,” tambah Sukma. Perempuan muda ini ternyata juga banyak kesibukan lain di luar Salon Makaffah. Ini karena Sukma bersama keluarganya juga menjalankan beragam bisnis mulai dari usaha travel hingga bisnis jualan baju online. Semoga tambah sukses ya Sukma agar lebih banyak lagi perempuan yang bisa dibantu diberdayakan!

Slow Down

Please wait a moment to post another comment