banner-detik

fragrance

Friday Fragrance: La Femme Prada

affi

affi/ 0

seo-img-article

Sedang cari wewangian yang elegan, feminin, dewasa dan “tidak pasaran”? La Femme Prada ini bisa jadi pilihanmu.

Untuk urusan parfum, selera saya memang agak aneh. Entah kenapa saya suka banget sama wewangian yang dianggap “wangi nenek-nenek” atau “wangi menyan” oleh kebanyakan orang. Kalau banyak orang yang lebih memilih parfum bernuansa fruity-floral yang manis dan tidak berat, saya justru nggak suka banget sama wewangian tipe tersebut. Saya nggak pernah ngerti kenapa ada orang yang mau tercium seperti permen Sugus. Tapi sebaliknya, kalau saya lagi blog-hopping dan baca review parfum yang ada kalimat seperti ini “It smells like the time when you opened that dusty old drawer where your grandma keeps her old photographs.” saya pasti langsung segera memburu parfum tersebut ke segala penjuru dunia. Like I said, I’m weird.

La-Femme-Prada-2

 

Karena selera ini, saya jadi jarang sekali suka dan membeli parfum “mainstream”. Sejujurnya, saya nggak suka menggunakan kata mainstream, seolah-olah itu adalah hal yang negatif. Tapi nggak bisa dipungkiri, kebanyakan parfum yang kita temui di department store sudah mempunyai formula standar yang akan membuat kebanyakan perempuan (dan pria juga kadang-kadang) tertarik membelinya. We tend to buy fragrances that smell familiar to us. Jadi jangan heran kalau parfum yang paling laku dari rumah parfum ternama (I’m talking about CK, Bvlgari, Anna Sui, Lancome, Marc Jacobs, Armani, and almost all celebrity perfumes) cenderung masuk dalam beberapa tipe saja. Floral, woody, woody-floral (biasanya juga diberi sentuhan vanilla), gourmand (wewangian yang mengingatkan kamu dengan cupcakes) dan tentunya, fruity-floral! Nothing wrong with that of course. Cuma jiwa nini-nini dan dukun saya jadi kurang tersalurkan dengan parfum-parfum seperti ini.

Tapi ada kalanya muncul parfum baru yang mencuri hati saya yang bisa ditemukan di department store. Contohnya parfum terbaru dari Prada yaitu La Femme Prada ini. Parfum ini diluncurkan bersamaan dengan versi prianya yaitu L’Homme Prada, yang campaignnya sangat understated dan elegan, seelegan kemasannya. Botol parfum ini berbentuk setengah membulat dengan dua sisi, sisi yang bulat dilapisi bahan kulit warna putih dengan logo Prada, sementara sisi lainnya yang rata transparan dan menunjukan isi cairan pafum ini yang berwarna keemasan. Tutup botolnya emas dan berbentuk simpel tapi sangat klasik dan terkesan “mahal”.

La-Femme-Prada-3

Parfumnya sendiri dibuka dengan wangi jeruk yang agak tajam, sebelum akhirnya diperlembut dengan wangi bunga kemboja yang agak creamy. Saya juga bisa mencium bunga sedap malam di parfum ini yang kebetulan adalah salah satu wewangian bunga favorit saya. Tapi karakter sedap malam yang biasanya kuat tidak hadir karena sentuhan beeswax (yang menurut saya lebih mirip wangi madu) yang membuatnya terasa manis dan lebih lembut. Di tengah-tengah aroma bunga dan madu yang hangat, saya juga bisa mencium wangi bunga iris, walaupun sangat samar. I normally don’t like iris that much because it gives me headaches, but it’s very faint in La Femme Prada so I find it very tolerable. Di awal middle note, ada aroma rempah yang mengiringi wangi sedap malam dan madu dengan lembut, sama sekali tidak menyeruak, sebelum akhirnya semua aroma ini bercampur dan menjadi kesatuan yang cantik dan membuat saya merasa sedang duduk di pinggir pantai di malam hari sambil menyeruput cocktail. Tidak ada wangi kelapa sama sekali di parfum ini, tapi entah kenapa itu kesan yang saya dapat.

La-Femme-Prada-1

Jadi kesimpulannya, saya suka! Ini parfum yang elegan, dewasa tapi masih ramah untuk digunakan sehari-hari dan tidak akan membuat teman di sebelahmu mengernyitkan hidung karena tidak ada bagian yang menyengat atau offensive. It doesn’t exactly fall into my “smokey / granny” fragrance of choice but it has a quiet and warmth that I really like. Walaupun wangi bunganya tidak setegas parfum yang saya biasanya gunakan, tapi parfum ini juga tidak menjadi wewangian super manis yang bikin saya seperti sedang masuk ke toko kue.

Ada yang sudah coba La Femme Prada?

 

Slow Down

Please wait a moment to post another comment