banner-detik

beauty clinic dermatologist

Ketergantungan Obat Dokter Kulit? Ini Penjelasannya!

affi

affi/ 13

seo-img-article

Siapa di sini yang pernah merasa kulitnya ‘ketergantungan’ obat dokter? Kalaupun nggak pernah, paling tidak kita pasti kenal satu atau dua teman yang mengalami hal ini.

Benar nggak? Saya sering banget mendapatkan pertanyaan soal ini di YouTube dan juga Instagram. Jujur aja pertanyaan ini bikin saya bingung karena saya justru nggak pernah mengalami ‘ketergantungan’ produk skincare apapun – baik dari dokter atau yang saya beli over the counter. Nggak cocok sama satu produk dan mengalami reaksi negatif tentu sering, tapi kecanduan? Serem amat!

Karena rasa penasaran dan juga ingin memberikan informasi dan solusi yang tepat untuk para perempuan yang mengalami hal ketergantungan obat dokter, saya bertanya ke dr. Kevin Maharis saat berkunjung ke Maharis Clinic beberapa bulan yang lalu.

kulit iritasi

Apa benar produk dokter bisa membuat kecanduan?

“Jadi gini, dokter kadang memberikan steroid dalam krim. Sebenarnya maksudnya baik, karena biasanya produk untuk menghilangkan flek itu sering irritative, pasien males memakainya karena sering membuat mereka gatel-gatel atau merah. Jadi untuk menghilangkan iritasinya tersebut, dikasih sedikit steroid.

Nah memang steroid itu patient pleasing. Jadi begitu dipakai, kulitnya kinclong. Tapi kalau dipakai terus-terusan kulitnya bisa hancur. Hancurnya itu bisa jerawatnya semakin keluar, pembuluh darahnya tampak lebih kelihatan, kelihatan kusam, nah itu yang biasanya mereka maksud dengan ketergantungan.”

Maka dari itu kalau krim-krim dari saya mostly nggak mengandung steroid. Saya hanya kasih steroid di pot kecil untuk yang benar-benar punya masalah kulit. Jadi yang datang dengan eksim dan sebagainya. Tapi kalau hanya perawatan, saya nggak kasih. Saya selalu mulai dari dosis rendah. Jadi nggak akan langsung bagus kulitnya tapi perlahan-lahan pasti akan kelihatan. Slow but sure.”

Jadi steroid itu nggak bisa digunakan dalam jangka panjang ya, Dok?

“Iya, dan harus dengan pengawasan dokter. Masalahnya, banyak pasien yang beli produknya aja tanpa konsultasi ke dokter lagi. Jadi terus-terusan menebus resep dan nggak kontrol ke dokter lagi. Kalau dipakai sampai bertahun-tahun, wah kulitnya udah ancur itu. Pernah liat ibu-ibu jaman dulu suka merah banget kulitnya dan ada spider vein atau kulitnya kelihatan tipis banget? Nah itu biasanya karena efek pemakaian steroid jangka panjang.”

Jadi gimana dok mengindari kecanduan produk dokter ini? Apakah kita harus tanya apakah produk yang diberikan oleh dokter mengandung steroid atau nggak?

“Ya kalau kita sudah memilih ke dokter tertentu, kita kan harus percaya ya sama dokter itu. Kadang-kadang dokter memberikan steroid dan itu dengan tujuan baik. Tapi kalau dokter bilang “Kontrol ya bu” dalam waktu berapa lama, ya harus kontrol. Memang di Indonesia regulasi apotiknya kurang ketat ya, jadi banyak orang yang bisa tebus-tebus obat aja padahal harusnya nggak seperti itu.”

Nah jadi jelas banget ya, guys. Kalau nggak mau ‘ketergantungan’ produk dokter, ya harus tau apa yang diberikan ke kulit kita dan juga ikuti dengan benar instruksi dari dokter tentang tata cara pemakaian produk tersebut. Nggak ada cara instan dan mudah untuk mendapatkan kulit idaman. Dengan produk yang dijual bebas ataupun dari dokter kulit, kuncinya cuma satu: telaten!

Slow Down

Please wait a moment to post another comment