banner-detik

industry news

Mengubah Sejarah, Majalah Vogue Resmi Dukung Hillary Clinton

seo-img-article

Majalah Vogue baru saja mendeklarasikan dukungan mereka terhadap Hillary Clinton, calon presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat. What does this mean?

Pilpres tahun 2016 ini menjadi kali pertama Vogue memberikan endorsement untuk calon presiden AS. Meskipun Editor In Chief Vogue US, Anna Wintour, sudah lebih dulu menunjukkan dukungannya untuk Hillary dengan membuat acara fashion fundraising khusus bulan September kemarin, tapi dukungan resmi dari majalah mode paling berpengaruh di dunia ini baru dipublikasikan di situs resmi Vogue tiga hari yang lalu.

Screen Shot 2016-10-21 at 3.11.45 PMMengutip dari Vogue.com,

Vogue has no history of political endorsements. Editors in chief have made their opinions known from time to time, but the magazine has never spoken in an election with a single voice. Given the profound stakes of this one, and the history that stands to be made, we feel that should change.”

Paragraf tersebut dilanjutkan oleh kalimat yang jadi fokus utama keseluruhan wacana: “Vogue endorses Hillary Clinton for president of the United States.”

Pada masa pemilu 2014 lalu, Female Daily juga memberikan endorsement pada presiden terpilih, Joko Widodo. Di artikel “Pilpres 2014: Are You Up for Change?” dan “Perempuan di Female Daily Bicara Tentang Jokowi”, CEO Female Daily Hanifa Ambadar menuliskan beberapa alasan kenapa Female Daily, sebuah media perempuan yang setiap hari bicara tentang lipstik dan maskara, sekarang malah nyerempet ke isu politik. Bukan sekedar ikut-ikutan heboh atau latah karena semua orang tiba-tiba ngomongin politik, tapi karena suara perempuan itu penting dan semua perempuan, menurut saya, wajib bersuara saat pemilu.

Let me take you back to the first question. What does it mean when the most influential fashion magazine announced their endorsement for a presidential candidate?

Keputusan Vogue untuk mendeklarasikan dukungan pada Hillary Clinton adalah satu langkah maju untuk pemberdayaan perempuan. Women empowerment is a political act that we always echo here at Female Daily, and Vogue, being the most powerful fashion magazine, decided to take that big step. Pengumuman ini, walau mendapat sambutan baik, bukan berarti tanpa cibiran karena dari 83 komentar pembaca yang ada di deklarasi tersebut, banyak di antaranya yang menurut saya memberikan respon pedas seperti, “Just stick to fashion”, “Your political views are unwanted”, “This endorsement is out of your league”, “The glossy pages will make a nice fire this winter”. Ouch!

Mayoritas dari respon negatif tersebut menekankan bahwa politik bukanlah ranah Vogue, karena itu opini mereka menjadi nggak relevan. The way I see it, itu sama saja seperti melarang lansia yang ingin belajar komputer dengan alasan, “Udah lah, lo kan hidup di jaman dulu, nggak usah kepengen tahu atau cari tahu tentang hal-hal di luar kemampuan lo.”

Kalau semua orang pola pikirnya seperti itu, lama-lama perempuan di tahun 2016 dan tahun 1920 sama saja, karena sama-sama ditekan untuk stay di dalam satu kotak, untuk dikunci mulutnya, dan nggak dianggap serius pendapatnya. Everyone is entitled to political views, (or any views!) and its our job as media to emphasize how important our participation is during election. Bukan untuk menunjuk mana kandidat yang paling benar atau salah, mana yang paling sempurna, tapi untuk menggunakan hak politik sebaik mungkin demi kemajuan negeri.

Vogue, dengan kapasitasnya sebagai majalah mode nomor satu di dunia, memutuskan untuk reach out ke jutaan pembacanya dan menggaungkan lagi semangat untuk perempuan berpartisipasi dalam pemilu. Dampaknya? Selain momentum yang memang mengharuskan seluruh warga negara untuk bersuara, stereotip bahwa dunia fashion dan beauty nggak bisa ikut campur urusan politik juga bisa dipatahkan. After all, we have the same right and same urgency to improve our country. Our voices need to be heard.

Deklarasi Vogue ditutup dengan empat kalimat yang manis dan menggugah semangat,

And yet two words give us hope: Madam President. Women won the vote in 1920. It has taken nearly a century to bring us to the brink of a woman leading our country for the first time. Let’s put this election behind us and become the America we want to be: optimistic, forward-looking, and modern.”

DEM 2016 ClintonSekarang, warga Jakarta juga sedang seru-serunya mempersiapkan diri untuk pemilu gubernur 2017. Kamu sudah menentukan pilihan belum? 🙂

Slow Down

Please wait a moment to post another comment