banner-detik

beautiful people

Giovanni Rancé: Tinggalkan Dunia Keuangan Demi Parfum

seo-img-article

Seperti apa rasanya tumbuh di tengah keluarga pembuat parfum? Saya tanya langsung pada Giovanni Rancé, yang merupakan generasi ke-7 dari keluarga brand legendaris Rancé 1795.

Enggak hanya mencoba dua parfum terbaru Rancé 1795, yaitu Hortense dan Héroïque, beberapa minggu lalu saya juga sempat ngobrol-ngobrol dengan Creative Director Rancé, Giovanni Rancé. Sebagai keturunan ke-7 keluarga Rancé, kini Giovanni bersama ibunya merupakan sosok di balik kreasi-kreasi parfum terbaru Rancé 1795 yang bermarkas di Milan, Italia.

Sambil mimik-mimik cantik, Giovanni bercerita tentang pilihan Rancé yang tidak pernah memakai model, kenapa dia meninggalkan dunia keuangan, hingga tips bagi saya yang susaah banget lepas dari parfum vanila.

Giovanni-Rancé-1795-1

I notice Rancé enggak pernah memiliki muse model, artis dan sebagainya. Apakah ini disengaja? 

Memang, tapi kita punya fans dari high society, seperti raja dan ratu Belgia, dan juga royal family dari berbagai negara. Seorang muse memang bukan poin utama kita dalam brand Rancé 1795. Itulah yang membedakan kita dengan banyak parfum mainstream kebanyakan zaman sekarang.

Most of them have a short life span, because they sell the muse, dan aromanya tidak unik karena dibuat agar bisa diterima oleh sebanyak mungkin orang. Di Rancé, we’re all about mixing heritage and creativity.

Speaking of unique, lucunya,  dari dua parfum yang di-launch hari ini, saya lebih tertarik dengan Héroïque, padahal ini ditujukan untuk laki-laki.

Actually it’s quite shareable, jadi enggak heran kalau kamu, sebagai perempuan, juga suka dengan wanginya. Kita suka mencampur berbagai notes yang universal, sehingga bisa diterima antar gender. Hortense, atau parfum lama Rancé, Leticia, juga sangat bisa dipakai oleh laki-laki.

DSC_0498

Interesting! Giovanni, kalau kamu enggak jadi creative director Rancé yang merupakan warisan keluarga, what would you do?

Well, I grew up in this world. Dari kecil aku sudah suka jalan-jalan keliling museum Rancé, and it was very stimulating. So it was a passion, of course. Aku sekolah jurusan administrasi bisnis, dan setelah lulus aku keliling Eropa, bekerja di bidang keuangan. Lalu aku kembali ke Milan, dan sempat kerja juga sebagai researcher di sebuah universitas selama dua tahun sambil menangani Rancé. But then I decided, ingin fokus pada Rancé saja.

Then again the perfume world is fantastic, karena ini mempertemukan kerja kreatif dengan seni.

Bagaimana cara kamu menentukan, sosok ini, atau event itu, akan menjadi inspirasi parfum Rancé berikutnya? Is it more like a Eureka moment?

Yes and no. Bisa dari satu kejadian, atau beberapa hal sekaligus. Kadang inspirasi datang setelah traveling, setelah membaca satu buku, atau setelah membaca suatu essay. Normally the inspiration is a selection between different inspirations. Kita juga berusaha wujudkan inspirasi itu lewat desain kemasan.

Tadi aku mencoba Hortense yang wanginya oriental, which is so me. Aku suka banget aroma vanila, and it has even been “my scent”. You do perfumes for a living, what do you say about this?

Hmm…di dunia ini ada banyaak banget jenis aroma. Itulah yang menarik, karena kita bisa gonta-ganti parfum sesuai mood kita. But like you said, perfume is also a very personal thing. Kamu sudah attached dengan vanila, maybe next kamu bisa eksplorasi aroma  berjenis oriental lainnya!

Slow Down

Please wait a moment to post another comment