Sama-sama gampang didapat, kira-kira body butter olive mana yang lebih saya suka? The Body Shop atau Wardah?
Akhir-akhir ini kulit tubuh saya terasa banget keringnya, entah karena cuaca atau pengaruh penggunaan tretinoin. Karena kondisi ini, saya pun jadi sering mencoba-coba berbagai body butter. Kenapa body butter? Karena body lotion biasa saja sudah enggak mempan!
Setelah sempat memakai Juara Cadlenut Body Creme (yang ampuh namun pricey), saya pun mencoba dua body butter dengan kandungan minyak zaitun yang lebih terjangkau. Yang pertama adalah The Body Shop Olive Body Butter dan yang kedua Wardah Creamy Body Butter with Olive. Ini review saya tentang kedua produk ini:
Ukuran & Harga
Kedua body butter olive yang saya coba ini sama-sama hadir dalam berbagai ukuran. Yang saya coba adalah Wardah Body Butter ukuran 100 ml, dan The Body Shop punya berukuran 200 ml. Keduanya sama-sama dikemas dalam jar plastik dengan tinggi yang sama.
Untuk harga, jelas Wardah dibanderol dengan harga yang lebih murah. Untuk ukuran 100 ml, body butter Wardah dijual dengan harga Rp 47.000,- sedangkan body butter Olive The Body Shop ukuran 200 ml dijual dengan harga Rp 249.000,-. Body butter The Body Shop bukannya lebih mahal karena ukurannya lebih banyak saja, lho. Sebagai perbandingan, body butter The Body Shop ukuran 50 ml harganya adalah Rp 99.000,- which is lebih mahal dari body butter Wardah yang berisi dua kali lipatnya.
Kandungan & Tekstur
Sebagai body butter olive, tentu kandungan minyak zaitun jadi bahan yang paling saya perhatikan. Berapa persentase yang dikandung oleh kedua produk ini? Cold-pressed olive oil jadi ingredient di urutan kedua The Body Shop Olive Body Butter, sedangkan di body butter Wardah, olive oil ada di urutan keenam. Selain bahan utama ini, body butter The Body Shop juga mengandung cocoa seed butter dan shea butter, sedangkan body butter Wardah mengandung shea butter dan jojoba oil.
Atas-bawah: The Body Shop-Wardah
Mungkin karena banyak kandungan butter-nya, body butter The Body Shop teksturnya menjadi lebih padat dan susah dicolek. Krimnya juga sedikit lebih bertekstur. Body butter Wardah teksturnya thick, namun tidak terlalu padat. Lebih smooth dan lebih mudah dicolek dan diratakan. Namun bukan berarti tekstur body butter Wardah seperti body lotion biasa.
Aroma
Sudah pernah mencium minyak zaitun asli? Nah, begitu lah kurang lebih aroma body butter olive The Body Shop. Kalau terbiasa pakai produk bath & body yang wangi-wangi, mungkin kamu akan kaget dengan aroma body butter olive The Body Shop. Kalau body butter zaitun Wardah, aromanya lebih wangi. Cenderung wangi floral, malahan. Mungkin karena kandungan minyak zaitun The Body Shop lebih tinggi juga, sehingga otomatis bau minyak zaitun nya lebih “kencang”. Padahal sih, kedua body butter ini sama-sama mengandung fragrance di tengah-tengah daftar komposisinya.
Performa
Saya menguji performa kedua body butter ini sebagai pelembap tubuh malam hari, masing-masing di tangan kanan dan kiri. Saat dipakai, body butter The Body Shop terasa lebih berminyak dan moisturizing. Bangun di pagi hari, kedua tangan saya rasanya enggak jauh berbeda saat diraba. Bagian siku yang memang super kering juga tidak terasa lebih lembap di satu tangan. Perbedaan baru terasa saat saya mandi. Saat membasuh tubuh, tangan yang saya pakaikan body butter The Body Shop malam sebelumnya terasa licin, seperti produknya masih terus melembapkan hingga pagi hari.
Final Verdict
Dari pengalaman ini, saya lebih memilih body butter The Body Shop. Walau lebih mahal dan baunya seperti memakai minyak zaitun asli, tampaknya penggunaannya lebih irit dan awet. Selain itu, kandungan minyak zaitun cold-pressed jadi kelebihan bagi saya. Body Butter Wardah masih akan saya pakai, namun mungkin hanya sebagai hand cream ringan untuk sehari-hari saja.
