banner-detik

diet fat loss

Diet Paleo, Mengapa Begitu Populer?

affi

affi/ 2

seo-img-article

Farina Situmorang, yang lebih senang dikenal sebagai CEO of Indonesia’s most joyful company, sudah menjalankan paleo diet selama kurang lebih 6 tahun. Walaupun saat ini ia mengaku sudah tidak se-strict dulu, karena sudah sangat terbiasa dengan pola makan ini,  segala sesuatu yang dikonsumsi sehari-hari bisa dibilang 95% paleo.

Bagaimana awal mulanya berkenalan dengan diet paleo?

“Dulu saya vegan dan vegetarian selama 5 tahun. Selama kuliah saya nggak pernah merasa benar-benar sehat dan juga sering sakit. Walaupun pada saat itu sih mesti diakui  lifestyle saya juga yang kurang baik – misalnya sering partying, kurang tidur dan nggak pernah olahraga. Saya ngerasa nggak fit banget deh.

Setelah lulus kuliah, saya baru mulai mencoba hidup lebih sehat, berolahraga di gym dan tidur lebih teratur dan mencoba juga menerapkan pola makan yang sehat. Pada saat itu saya makan makanan yang ‘dianggap’ sehat oleh kebanyakan orang, jadi saya makan wholewheat bread, mengganti nasi putih dengan brown rice, memilih susu rendah lemak dan sebagainya. Tapi entah kenapa saya masih merasa nggak bener-bener fit, masih sering pusing dan migrain, padahal tidurnya cukup loh.

Akhirnya saya pergi ke dokter dan disarankan menjalankan tes alergi dengan metode elimination diet. Jadi selama 45 hari saya nggak makan makanan pemicu alergi seperti kedelai, stroberi, kacang, susu dan masih banyak lagi. Dari tes itu lah terungkap bahwa ternyata saya punya toleransi rendah terhadap gluten.

Sejak itu saya mulai banyak membaca dan riset soal pola makan non gluten dan menemukan paleo diet, yang ternyata mirip sekali dengan pola makan yang disarankan oleh dokter ke saya. Oya, saat itu juga saya mulai olahraga crossfit dan banyak sekali orang yang hobi crossfit memilih pola makan paleo, jadi semakin mudah untuk saya mengadaptasi diet ini karena seperti sudah ada komunitasnya. Kami saling sharing soal bagaimana memulainya, jenis makanan yang sebaiknya dimakan dan dihindari, resep dan lain-lain.”

Tantangan terberat waktu mulai?

“Awalnya memang agak repot sih, setiap makan di restoran saya harus menjelaskan ke waitress, jenis makanan yang boleh dan nggak boleh saya makan. Apalagi kalau teman-teman saya dengar dan akhirnya jadi ditanya-tanya. Tapi semakin lama saya jadi tahu beberapa restoran yang biasanya menyediakan makanan yang bisa saya makan dan saya pilih pergi ke tempat-tempat tersebut.”

farinasitumorang

Apa efek yang paling dirasakan setelah menjalankan paleo?

“Efek yang paling saya rasakan sejak mulai diet paleo 6 tahun lalu adalah saya jadi merasa 100% lebih fit. Saya lebih cepat sembuh dari sakit, berat badan saya stabil, padahal makanan yang paleo itu kan dianggap tinggi lemak dan kolesterol. Tapi setiap saya medical check up ke dokter, saya nggak pernah ada gangguan kesehatan sama sekali sampai dokter saya saja bingung. Tentunya saya juga masih olahraga, sering meditasi jadi keseluruhan lifestyle saya memang berpengaruh ke kondisi kesehatan saya saat ini.

Efek yang terpenting buat saya adalah karena sekarang saya sudah mempelajari lebih dalam tentang nutrisi, saya jadi lebih aware pada semua yang saya makan dan juga terbiasa “mendengarkan” badan saya. Biasanya yang saya ingin makan itu adalah yang dibutuhkan oleh tubuh saya jadi saya ikuti saja dan terbukti 95% dari yang saya makan memang masih paleo approved.”

Do you have any craving for any “non-paleo” food? What do you do to satisfy the craving?

“Saya nggak ‘semilitan’ dulu dalam menjalankan paleo. Kalau dulu saya bener-bener nggak menyentuh gula sama sekali. Sekarang kalau teman ada yang ultah, ya saya makan kue ultahnya. Kalau holiday season ya saya minum wine juga. I feel like I have a lot more relaxed approach towards it now. Kalau terlalu obsesi, kita malah biasanya jadi nggak bisa berhenti mikirin diet dan terus malah cenderung gampang tergoda untuk cheat karena selama ini merasa ‘sedang diet’. Saya sudah nggak melihat sebuah jenis makanan sebagai makanan terlarang. Menurut saya susah ya menghindari gula 100% apalagi di Indonesia yang makanannya banyak banget menggunakan kecap manis. Sesekali juga saya masih craving dan makan cokelat atau es krim, kok. It’s not healthy but it’s good for my soul, hahaha.

Saat makan makanan yang tinggi gluten, seperti mie, pasta, pizza, badan saya memang bereaksi cukup parah. Saya jadi diare, migrain, pokoknya horrible deh. Jadi karena tahu efeknya ke tubuh, maka saya nggak ingin lagi sih makan makanan ini.”

Tips untuk orang yang mau menjalankan paleo diet?

“To me, paleo is just a label. Yang paling penting sebenarnya adalah mengedukasi diri kita soal nutrisi. Don’t believe everything you read. Kadang-kadang sebuah riset dikeluarkan oleh orang-orang yang punya motivasi tertentu di belakangnya. Jadi kita harus lebih kritis dan mempertanyakan segala sesuatu yang kita dengar atau baca.

Contohnya dari kecil kita dikasih tau bahwa sarapan adalah makanan terpenting dalam satu hari, atau kolesterol adalah sesuatu yang berbahaya. Memangnya benar? Kenapa? Apa buktinya? Kalau kita berpikir lebih dalam tentang apa yang kita makan, kita akan memilih makanan yang lebih positif untuk dimasukkan ke badan. So educate yourself before making conscious decisions about what you eat.

Kalau kita biasanya mempelajari banyak hal sebelum mengambil keputusan di berbagai aspek dalam kehidupan kita – seperti sekolah, pasangan hidup – kenapa nggak melakukan hal yang sama tentang makanan?”

Slow Down

Please wait a moment to post another comment