banner-detik

sponsored post

Di Balik Kesuksesan Gizi Super Cream Indonesia

seo-img-article

“ Li, ini produk legend banget lho!,” kata Ibu saya. Tapi apa yang membuat produk ini dibilang legend ya?

Saya masih ingat betul ketika saya membawa pulang produk Gizi Super Cream ke rumah, Ibu saya langsung bilang seperti itu. Awalnya saya nggak ngeh kenapa sampai dibilang legend begitu. Kemudian Ibu saya menjelaskan bahwa ternyata krim Gizi ini sudah ada dari puluhan tahun lalu. Sebagai seorang yang berlatar belakang pendidikan marketing dan PR, saya jadi penasaran, apa sih yang membuat merek lokal seperti Gizi Indonesia bisa tetap eksis sampai puluhan tahun?

So I did some research, dan menemukan fakta bahwa cikal bakal Gizi Indonesia, dimulai pada tahun 1970, ketika krim rumput laut dicoba oleh Gusti Putri Mangkunegoro VIII, Solo. Hasilnya yang memuaskan membuat beliau memutuskan untuk mengganti kosmetik lamanya yang berasal dari Amerika, dengan krim rumput laut itu. Sebagai bentuk dukungannya, Gusti Putri Mangkunegoro VIII memberi nama “Gizi” yang kemudian berkembang menjadi “Gizi Super Cream” pada krim rumput laut tersebut.

Dua tahun kemudian, tahun 1972, produk Gizi Super Cream resmi diluncurkan sebagai pionir kosmetik herbal berbahan rumput laut pertama di Indonesia. Di tahun itu juga Gizi Indonesia menjadi perusahaan kosmetik tradisional pertama di Indonesia. Kemudian pada tahun 2011, merek Gizi memulai transformasi dari perusahaan perorangan menjadi PT Gizi Indonesia dan perusahaan ini dipegang generasi ke-3 pasangan Liem Soedarno dan Sri Suyati, Sany Rahardjantho. 

Selain fakta bahwa merek dan produk Gizi dengan khasiat herbal yang diwariskan secara turun-temurun, Gizi Indonesia tetap berinovasi, lho. Inovasi yang dilakukan Gizi Indonesia inilah yang juga merupakan salah satu alasan merek ini bisa eksis selama bertahun-tahun. Salah satunya inovasi yang dilakukan ialah dengan menggunakan resep tradisional dari bahan herbal yang disempurnakan dengan pengolahan dengan teknologi modern, yaitu nano technology.

Produk (2)

Jadi pada tahun 2013 lalu Gizi bekerja sama dengan LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) untuk menerapkan Nano Technology tersebut. Nah dengan adanya Nano Technology dan karena Gizi menggunakan bahan-bahan herbal, hasilnya menjadi Nano-Herbal. Gunanya Nano Technology ini ialah untuk memperkecil ukuran partikel bahan herbal Gizi Super Cream sehingga menjadi lebih mudah meresap dan menutrisi kulit tanpa merusak kandungan bahan herbal yang ada.

Bagi kalian penyuka produk Gizi Super Cream pasti aware dengan perubahannya kan? 

Oh ya, selain adanya Nano Technology ini, Gizi Super Cream juga menggunakan 7 bahan alami Indonesia, yaitu rumput laut, beras, bligo, kedelai, lidah buaya, jeruk nipis dan papaya. Ulasan mengenai  kelebihan dari 7 bahan alami tersebut pernah juga kami bahas di artikel Gizi Super Cream Skincare dengan 7 Kekuatan alami. Selain itu, Gizi Super Cream hadir dengan tagline baru, yaitu “Kreasi kecantikan alami” karena memang produk ini menggunakan bahan-bahan alami yang berkhasiat untuk kesehatan kulit.

Kemudian pada tahun 2014 lalu Gizi Super Cream juga telah mendapatkan sertifikasi halal dari MUI. Tidak sampai di situ saja, merek ini kembali berinovasi dengan mengembangkan rangkaian produk terbaru pada tahun 2015 lalu. Jadi sekarang Gizi Super Cream nggak sendirian lagi, sudah ada “saudaranya” yaitu  Gizi Foam (facial foam) dan Gizi Super Cream dengan Nano Technology serta SPF 18.

Saat ini produk Gizi Facial Foam dan Gizi Super Cream sudah masuk ke salah satu jaringan Mini Market terbesar di Indonesia di lebih dari 7.000 toko. Bila kamu masih susah untuk mencarinya di toko, tidak usah bingung, karena produk Gizi Indonesia juga bisa dibeli lewat online shop-nya.

Nah, dengan tetap menggunakan bahan alami Indonesia dipadu dengan teknologi terkini serta mengikuti trend pasar Indonesia yang serba online dan juga fans Gizi Super Cream yang tetap setia dengan produk tersebut, jadi tidak heran Gizi Indonesia berhasil bertahan sampai 40 tahun lebih dan tidak kalah dari gempuran merek luar yang masuk ke pasar Indonesia.

Slow Down

Please wait a moment to post another comment