banner-detik

acne blemishes

5 Hal yang Saya Pelajari dari Kasus Jerawat Parah

seo-img-article

3. Belajar jadi lebih kuat

Nggak terhitung berapa kali saya ditanya “Kok sekarang lo jadi jerawatan?” “Muka lo kenapa?” atau melihat orang memelototi wajah saya dengan ekspresi tidak enak. As if we need another reminder of how crap our skin looks like! Awal-awal breakout, pertanyaan-pertanyaan seperti ini sangat mengganggu dan membuat kepercayaan diri saya merosot, tapi semakin ke sini, pertanyaan seperti itu sudah tidak mengganggu lagi. Mungkin karena sudah biasa.

Kalau ditanya kenapa jerawatan, saya sudah bisa menjawab dengan santai bahwa breakout saya ini muncul awalnya karena hormonal acne yang tidak ditangani dengan baik, kemudian diperparah dengan mencoba berbagai macam produk dalam waktu singkat. Rasa insecure saya sudah berubah menjadi rasa ingin berbagi, dan saya rasa jawaban saya pun cukup masuk akal, berkat hasil research dan diskusi dengan dermatologis (balik ke poin nomor satu! :))

5 Hal yang Saya Pelajari dari Kasus Jerawat Parah em fordEm Ford, beauty guru asal Inggris membuat video berjudul “You Look Disgusting” yang mengangkat isu tentang hinaan yang ia dapat di akun social media tentang kondisi kulitnya. Foto /mirror.co.uk

4. Lebih menghargai perasaan orang lain

Menyambung ke poin sebelumnya, saya juga jadi lebih hati-hati ketika berbicara. Dari dulu ibu saya selalu berpesan untuk tidak mengomentari kondisi fisik seseorang, karena kita tidak pernah tahu seberapa besar efek yang ditimbulkan oleh kata-kata kita. Karena sudah pernah merasakan gimana bete-nya dikomentari tentang jerawat, saya tidak mau mengeluarkan kata-kata yang bisa membuat orang sakit hati. Karena itu saya selalu berpikir dua kali sebelum memberi komentar, “kata-kata gue ini bisa bikin dia ngerasa lebih baik atau malah down, ya?” Kalau memang ternyata bisa membuat orang lain merasa down, ya, lebih baik disimpan dalam hati saja.

5. Lebih menyayangi diri sendiri

Ini adalah poin yang paling penting. Berbulan-bulan merasa jelek di depan cermin mengajarkan saya untuk menyayangi diri sendiri, dengan atau tanpa jerawat. I have come to terms that my skin is acne-prone and will most likely deal with acne until I’m 40, but it does not mean that I have any less value as others. Selain itu, saya juga lebih sadar kalau hidup ini tuh nggak melulu ngurusin jerawat doang, masih banyak hal lain yang lebih penting untuk dipikirkan.

Most of the times, it’s all in your head. Kalau setiap ngaca bawaannya kesel terus, kapan senangnya? Jerawatmu bisa hilang kok, dengan menggunakan produk yang tepat dan stop melakukan kebiasaan yang membuat jerawat semakin subur. Jadi, jangan pernah patah semangat dan yakinlah, suatu saat nanti, jerawatmu pasti akan hilang. 😀

Baca juga: Memilih Makeup untuk Kulit Berjerawat

Slow Down

Please wait a moment to post another comment