banner-detik

industry news

Parfum Unisex Menggeser Tren Wewangian Selebriti

seo-img-article

OK, wait. I did just say that celebrity perfume glory days had long gone. Namun, parfum kedua Ariana Grande (setelah Ari by Ariana Grande yang dirilis tahun lalu) cukup menarik perhatian. Ariana menamai parfum unisex ini Frankie, sesuai nama kakaknya, Frankie Grande. Sejumlah notes dari Frankie by Ariana Grande adalah pink pepper, sandalwood, aprikot dan gula, yang menurut banyak orang yang sudah menciumnya, terlalu “cewek” sebagai parfum unisex.

Mungkin karena memang ditargetkan untuk cowok yang androgyny?

parfum-unisex-riana-grande-frankie-2

“Frankie dan Ariana adalah parfum yang ‘non-gender exclusive‘, dan dibuat agar bisa dipakai oleh SEMUA ORANG,” tulis Frankie lewat Instagramnya. Bisa dibilang, Frankie memperjelas bahwa rangkaian parfum ini nggak hanya ditujukan untuk cewek dan cowok (all sex), namun semua sexual preference (all gender).

Tren ini melanjutkan semangat cross-gender, yang juga mengilhami tren warna 2016 dari Pantone dan juga koleksi makeup Sephora. Frankie pun bukan satu-satunya parfum yang mengangkat tema unisex/ gender inclusive. Calvin Klein juga mengangkat tema serupa dengan CK2. Yup, edisi kedua dari parfum lawas CK One yang keluar 22 tahun lalu.

Calvin-Klein-ck2-unisex-perfume-3Foto: stylishbeautiful.com

One gender-free fragrance for a man or a woman, without prejudices, to unite and create an experience that can be shared together in love, lust and friendship,”; bunyi statement dari CK tentang parfum terbarunya yang akan keluar Februari 2016 nanti dengan notes menarik sandalwood, mandarin dan wasabi.

Saya sih cukup tertarik dengan tren baru ini. Ingin juga mencoba CK 2 yang tampaknya lebih menjanjikan sebagai parfum unisex. Bagaimana dengan kamu?

Slow Down

Please wait a moment to post another comment