Jus Buah= Gula
Paket-paket jus detox yang ditawarkan sekarang ini harganya lumayan fantastis lho. Bisa mencapai Rp 500.000,- -Rp 700.000,- per hari. And you pay such price for…sugar. And a good marketing strategy.
Kok bisa?
Saat buah dijus, komponen penting seperti serat dan kulit buah hilang, dan hanya menyisakan unsur gula dari buah tersebut. Yang lebih berbahaya lagi, kegiatan juicing layaknya memberi kebebasan bagi orang untuk mencampur sebayak mungkin buah ke dalam satu gelas. Artinya, sebanyak mungkin “gula cair”, yang gampang diserap oleh tubuh!
Over sugar ini nggak akan terjadi ketika kita mengonsumsi buah dalam bentuk aslinya, karena unsur serat yang masih utuh akan membuat kita kenyang. Coba pikir, kamu nggak mungkin makan empat jenis buah sekaligus kan? But you might do it, saat kamu mengolahnya menjadi jus.
Nah, kalau buah sudah menjadi segelas gula, thanks to juicing process, nggak ada bedanya kan dengan segelas soft drink?
Proses juicing lebih baik untuk sayuran (Foto: bostonmagazine.com)
So What to Do?
Nah, sekarang kamu tahu kan bahwa diet detox sebenarnya tidak penting untuk dilakukan. Kalau kamu pingin banget melakukan usaha ekstra untuk membuang racun dari dalam tubuh, lakukan saja kebiasaan-kebiasaan yang dapat membantu dua bentuk detoks utama tubuh: berkeringat dan buang air besar. Jadi, rajin berolahraga, sauna, dan makan makanan berserat lebih baik daripada kelaparan karena hanya minum jus dalam sekian hari.
Buat kamu yang suka minum jus, baik untuk detoks atau alasan lain, coba mulai sekarang biasakan makan buahnya langsung. Hanya karena nggak bisa ngejus buah, jangan sampai kamu kurang makan buah sama sekali. Buah mengandung banyak vitamin dan mineral penting yang tidak bisa dihasilkan oleh tubuh, lho.
Kalau kamu suka minum jus, buat saja jus sayuran dengan tambahan satu buah sebagai flavoring. Buat yang belum biasa, pasti bakal nggak suka sama rasanya yang cenderung pahit. But it’s healthier!
Saya tahu sih, banyak juga orang yang mekukan diet detox untuk menurunkan berat badan. I know that deep down, semua pasti tahu kok bahwa kuncinya adalah mengatur menu dan pola makan, serta banyak bergerak. Am I right or right? 😀
