Belakangan ini, indie makeup brand semakin banyak terlihat wara-wiri di dunia beauty. Seiring dengan banyaknya jumlah beauty vloggers yang mempromosikan merek-merek tersebut dan online shop di Instagram yang memungkinkan kita membeli produk tersebut, kita sebagai customer pun menjadi semakin eksploratif dalam berbelanja makeup.
Meningkatnya popularitas indie makeup brand bukan berarti brand seperti NARS, Urban Decay, atau brand besar lain yang ada di Sephora maupun drugstore menjadi tidak laku lagi di pasaran. Tentunya brand-brand tersebut masih memiliki pelanggan setia yang akan terus membeli produknya, apalagi brand sudah ada jauh lebih lama seperti MAC, Bobbi Brown, Make Up For Ever, dan sebagainya.
Bicara tentang indie makeup brand, tentunya kamu sering mendengar tentang Colourpop. Di Female Daily sendiri, Colourpop adalah salah satu indie brand favorit kami dan produk Lippie Stix-nya pernah dibuat video FD Swatch Sister yang bisa kamu tonton di sini. Colourpop adalah salah satu contoh sukses dari indie brand yang laku keras dan banyak dicari orang karena kualitas produknya yang baik dan harganya yang terjangkau.
Saya masih ingat waktu Colourpop mengumumkan akan merilis liquid lipstick dengan 25 warna. Everybody’s flipping out, especially after Temptalia showed some of the swatches on her website. Kehebohan ini tidak hanya muncul di awal saja, karena ketika akhirnya Colourpop Ultra Matte Liquid Lipstick diluncurkan, produknya langsung sold out di website Colourpop!
Di tengah-tengah ramainya liquid lipstick di pasaran, dengan tandingan sekelas Anastasia Beverly Hills dan Girlactik yang menawarkan liquid lipstick seharga $20 lebih, tentunya semua orang ingin membeli Colourpop Ultra Matte Liquid Lipstick, yang hanya dibanderol seharga $6. Yah, dimana ada alternatif yang lebih murah, pasti banyak kan, yang penasaran? 😀
Nah, tapi, apakah harga yang murah menjadi satu-satunya alasan untuk membeli produk dari indie makeup brands? Ada beberapa alasan lain yang mendasari orang untuk membeli produk makeup indie, entah itu yang relatif murah seperti Colourpop, atau cenderung mahal seperti Lime Crime, yang sempat menimbulkan kontroversi beberapa waktu lalu.
1. Penasaran
Gambar dari sini.
Namanya juga brand indie, pasti belum banyak juga yang memakai. Sebagian besar indie brands bisa dibilang “internet-famous” dan hanya diketahui orang melalui review beauty vloggers di Youtube, bukan dari print ad, billboard, apalagi counter (karena memang tidak dijual di counter).
Kebanyakan dari indie makeup brands ini juga hanya berjualan secara online, karena itu influencer yang mereka ajak bekerjasama untuk melakukan promosi pun bukan brand ambassador seperti aktris atau selebriti, melainkan beauty vloggers. Bisa dibilang, beauty vloggers lah yang sekarang ini memegang peranan yang cukup penting dalam industri kecantikan.
Coba saja tanya teman kamu yang baru beli makeup baru, pasti banyak yang menjawab “Iya soalnya kemarin lihat foto swatches dari beauty vlogger A yang di-repost sama online shop B, jadi pengen beli deh.” atau “Iya kemarin gue lihat mascara ini ada di video ‘October Favorites’ nya Youtuber favorit gue, jadi penasaran deh mau beli juga.”
Kekuatan para beauty vlogger ini tentunya ada di pembawaan mereka yang berbicara pada subscribers seperti dari teman ke teman. Meskipun mereka tetap mencantumkan informasi setiap melakukan sponsored video, tetap saja ada faktor yang membuat kita merasa opini mereka lebih valid ketimbang melihat TVC dari brand ambassador terkenal.
Jujur saja, saya adalah seseorang yang gampang sekali “teracuni” oleh testimoni dari beauty vlogger tentang suatu produk. Begitu juga dengan Netta, editor FD lainnya yang mengaku sering terpengaruh testimoni dari beauty vlogger favoritnya untuk membeli suatu produk. Dari situlah muncul rasa ingin membeli dan membuktikan sendiri apakah produk yang kita inginkan tersebut layak mendapatkan popularitasnya atau tidak.
Selain itu semua, ada kepuasan tersendiri nggak sih, kalau sudah nyobain produk yang orang lain belum pernah coba? 😀
Alasan kedua? Lanjutkan baca di sini>>
