Setelah berkonsultasi dan melihat struktur wajah saya, dr. James merekomendasikan untuk injeksi Dermal Filler sedikit pada area tulang hidung, tip of the nose dan juga sedikit pada area bawah kantung mata. Beliau pun bertanya, apakah saya menyetujui tindakan tersebut? Setelah saya memberikan persetujuan, maka proses Dermal Filler Treatment pun dimulai. Setelah wajah saya dibersihkan, suster perawat mengaplikasikan krim anestesi pada seluruh area wajah dan didiamkan selama 45 menit agar bekerja optimal.
Setelah krim anesthesia dihapus, dr. James langsung menandai beberapa area di wajah saya yang akan diberi suntikan filler. Area pertama yang diisi dengan Derma Filler adalah the tip of my nose. Setelah filler disuntikan hidung saya mulai terasa sempit, karena area yang tadinya “kosong” sudah diisi dengan menggunakan asam hyaluronat . Selesai disuntik pun rasa sakitnya langsung hilang. Total suntikan untuk area hindung ada sekitar 5 suntikan, dan ini langsung terlihat bedanya. Kemudian area selanjutnya adalah pipi dan area sekitar bawah mata (under eye). Untuk area pipi ini tidak sesakit seperti yang di hidung, malah bisa dibilang tidak ada rasa sakit sama sekali.
Setelah Derma Filler treatment selesai, dr. James pun memberi panduan do’s and dont’s yang wajib dilakukan selama seminggu ke depan:
- Tidak boleh tidur miring
- Tidak boleh memijat area yang baru saja di filler
- Banyak minum air putih, karena filler menyerap air yang ada dalam tubuh
Seperti halnya jika kamu baru saja disuntik, maka efek yang terasa setelah treatment ini adalah sedikit nyeri. Rasa nyeri akibat dari filler ini bertahan kurang lebih 1 minggu di saya, tapi tergantung juga dari metabolisme tubuh masing- masing individu. Tenang saja, bekas suntikan tidak akan terlihat atau tidak akan membekas pada wajah kita. Setelah 2 minggu, hasil filler jadi makin terlihat efeknya, area tulang hidung saya jadi terlihat lebih menonjol dibandingkan sebelumnya.
