banner-detik

industry news

Batik Kudus yang Bersinar di Tangan Denny Wirawan

seo-img-article

Indonesia tidak pernah berhenti memenuhi imajinasi kreatif saya. Dan Batik, tidak pernah berhenti membuat saya jatuh cinta.

IMG_3046

Dua kalimat powerful ini disampaikan oleh Denny Wirawan dalam material publikasi menjelang fashion show tunggalnya, “Pasar Malam”. Entah sudah berapa banyak desainer Indonesia yang berkomitmen melestarikan dan mengembangkan warisan wastra Indonesia. Entah sudah berapa tahun saya mengikuti perkembangan fashion tanah air yang berorientasi kenusantaraan. Setelah melihat rangkaian show tunggal Denny Wirawan ini, kata-kata tersebut bagai rangkuman dari seluruh rasa cinta anak bangsa terhadap budayanya. Rasanya setelah sedemikian lama, saya bisa memahami dengan begitu jelasnya. It all makes sense.

Dan persembahan show tunggal “Pasar Malam” adalah sebuah hasil dedikasi tinggi dan rasa cinta yang sangat besar, dari seluruh stakeholder-nya, terhadap warisan budaya Indonesia, dalam hal ini Batik Kudus. Denny Wirawan yang merupakan seorang desainer dengan track record sangat membanggakan, dipertemukan dengan Djarum Bakti Budaya, sebuah lembaga yang berdedikasi mengembangkan budaya Indonesia. Kolaborasi ini diisi dengan talenta-talenta berkualitas dan memiliki passion dan semangat tinggi, sehingga hasilnya adalah sebuah persembahan yang layak dikenang dalam perkembangan mode di Indonesia.

Denny Wirawan merancang 80 potong busana dengan material utama batik Kudus, untuk lini busana siap pakainya, Balijava. Bukan kebetulan jika Batik Kudus yang dipilih, karena Djarum Foundation yang memang bercikal bakal dari kota Kudus sudah sejak lama menyiapkan langkah untuk mengembangkan batik Kudus yang selama ini kurang dikenal. Peragaan ini menjadi momentum besar bagi Batik Kudus, setelah perjalanan dan persiapan yang panjang untuk menghidupkan dan melestarikan baik warisan corak maupun industrinya di kota Kudus.

den1 den2 (2)

 

Batik Kudus memiliki ciri khas kehalusan dan kerumitan isen-isen (pengisi bidang kosong), selain corak batiknya yang ekspresif dan berwarna-warni, ciri khas batik pesisir. Selain mengabadikan motif-motif asli Batik Kudus seperti motif Bunga Parijoto, Bunga Seruni, dan Anggrek Cattleya, Denny juga menambahkan kreasinya dalam pengembangan motif Batik Kudus ini, misalnya Beras Kecer yang biasa menjadi latar dalam batik (isen-isen), dijadikan motif tunggal dan utama karena sangat edgy di matanya.

Hal menarik lain dari koleksi ini>>

Slow Down

Please wait a moment to post another comment