banner-detik

muslim fashion

Dian Pelangi dan Modest Street Fashion Di Mata Seorang Fotografer

seo-img-article

radia_sg (Mobile) zinah_london (Mobile)

Dalam buku ini Langston tidak membatasi hanya memotret mereka yang memakai hijab atau kerudung, karena penerjemahan berbusana modest bisa berbeda-beda tetapi tetap dalam koridor busana yang tertutup dan bersahaja. Langston lebih mengambil pendekatan etnografi untuk mendokumentasikan karyanya ini. Dalam setiap perjalanan menyusun buku ini, sangatlah penting baginya untuk merekam pandangan dan pendapat dari banyak perempuan dan muslimah tentang modest fashion, dan memberi kesempatan pada mereka untuk menyuarakan perspektifnya. Karena itu, project Modest Street Fashion ini lebih dari sekadar buku yang dicetak, tetapi terdokumentasi juga dalam media sosial seperti YouTube, Instagram, Tumblr, Facebook serta blognya, modeststreetfashion.com.

Bagi Dian Pelangi yang juga terlibat dalam project ini, buku Modest Street Fashion ini seperti menyempurnakan buku Hijab Street Style yang digarapnya 3 tahun lalu, dari segi fotografi, geografi dan sudut pandang penyusunannya. Bagi Langston, Indonesia adalah negara yang istimewa, karena keberagaman dan perkembangan fashion muslimnya. Karena itulah, buku ini dipublikasikan pertama kali di Indonesia, dan selanjutnya akan diterjemahkan dan diedarkan pula ke banyak negara lainnya.

Di buku ini kita bisa melihat potret lebih dari 500 hijabers dan wanita dari seluruh dunia, dengan gaya dan kepribadian masing-masing dalam bidikan sang fotografer. Banyak nama hijab blogger dunia yang kita kenal juga ikut “diabadikan” dalam buku ini, seperti Yaz The Spaz (I follow her YouTube channel!), Dina Tokio, Imane (Fashion with Faith), Pearl Daisy, dan lain-lain.

Interesting, isn’t it? Buku setebal 405 halaman ini sudah beredar di Gramedia dengan harga sekitar Rp 120.000,-

Baca juga: Brain, Beauty, Belief, dan (oto)Biografi Dian Pelangi

 

 

 

Slow Down

Please wait a moment to post another comment