banner-detik

lifestyle

Era Soekamto Mengajak Kita Semakin Mencintai Batik Lewat Kelas Membatik di Conrad Bali

seo-img-article

Hari kedua kelas membatik bertepatan dengan Hari Raya Nyepi. Suasana di dalam Conrad Bali memang tampak berjalan seperti biasa. Tapi pantai tampak sepi tak ada satu pun tamu yang tampak bermain-main di situ. Ternyata, pada saat Nyepi, semua orang memang dilarang turun ke pantai. Para Pecalang nampak berjaga-jaga memperingatkan bila ada tamu yang melanggar aturan ini. Pukul 10.00 pagi kelas membatik pun dimulai. Kain batik saya sudah mulai terlihat “bentuknya”. Proses membatik pun dilanjutkan. Hingga akhirnya kain batik saya pun selesai. Apa yang bisa saya petik dari pelajaran kali ini? Ketika saya memandangi kain batik buatan sendiri ini, hati terasa puas dan senang. Saya pun jadi paham betapa susahnya membuat batik tulis berukuran kecil itu. Sekarang, saya lebih bisa mengapresiasi karya dari pembatik yang mengerjakan selembar kain batik tulis. Betapa banyak waktu yang diperlukan untuk mengerjakan selembar kain batik tulis, di situ juga ada perasaan, emosi, passion dari para pembatik. Singkat kata, jika suatu kali ditawari kain batik tulis, maka saya nggak akan menawar terlalu banyak karena kini sudah paham betapa susah dan rumit pengerjaannya. 🙂

Saya dan teman-teman peserta kelas membatik yang ternyata sangat menarik dan asyik!

Saya dan teman-teman peserta kelas membatik yang ternyata sangat menarik dan asyik!

Saat saya melihat hasil karya sendiri, terlihat ada garis yang keluar dari jalur karena lilin malam menetes. Saya pun jadi terkenang, itu terjadi karena ketika membatik, saya sempat tertawa terbahak-bahak bersama Ditri, hingga canting pun miring dan cairan malam pun menetes di atas kain. Batik ternyata memang menyimpan sebuah cerita, sebuah kisah dari hidup yang dijalani si pembatik. Dan, di telinga saya pun terngiang kembali perkataan  Era Soekamto, “Batik bagi saya bukan cuma selembar kain, but it is a journey.” Hmm, dan saya bangga karena kini saya bisa memiliki selembar kain batik yang menjadi “rekaman” sebuah perjalanan saya ke Bali.  Terimakasih Conrad Bali yang sudah memberi tempat khusus bagi karya batik dan para seniman batik. Semoga acara sarat seni dan budaya semacam ini terus mendapat perhatian. Hei, tak ada salahnya, lain kali bila Conrad Bali menggelar acara semacam ini, kita ikutan, yuk!

 

Slow Down

Please wait a moment to post another comment