Salah satu keunggulan dari sebuah salon adalah bila mampu memberikan layanan treatment dengan baik, karyawannya cekatan, namun tarif yang dikenakan kepada pelanggan tidaklah mahal. Faktor inilah yang menurut saya jeli “ditangkap” oleh Salon Itjeher.
Baca juga: Tried & Tested : Totok Wajah
Setiap hari, salon ini didatangi ratusan pelanggan setianya. Bahkan banyak juga pelanggan baru. Rima sebagai penerus bisnis ternyata “bertangan dingin” juga mengelola bisnis ini. Apa sih latar belakang pendidikan yang dimiliki perempuan ramah ini?
Sebelum ngobrol dengan Rima, saya mengira putri pemilik Salon Itjeher ini tentunya juga punya latar belakang pendidikan seputar kecantikan. Ternyata dari hasil ngobrol akrab dengan Rima yang ramah dan murah senyum ini, perempuan kelahiran Jakarta, 9 Maret 1976 ini sama sekali nggak pernah belajar soal makeup lho! Latar belakang pendidikannya justru belajar ilmu akuntansi. Tapi justru di bawah kepemimpinan Rima, Salon Itjeher bisa terus ekspansi. Kini sudah ada 5 cabang dan memiliki total karyawan sebanyak 250 orang. Ingin tahu lebih lanjut tentang Salon Itjeher, bisa klik di sini
Hampir 90% karyawan Salon Itjeher adalah perempuan, karena memang pelanggannya kebanyakan perempuan. Namun, salon ini juga melayani konsumen pria yang ingin melakukan perawatan gunting rambut, manicure, paedicure dan facial. Tentu saja untuk konsumen pria akan ditangani oleh karyawan pria. Dan, salah satu faktor yang membuat saya nyaman berkunjung ke salon ini adalah ruangan treatment untuk pria dan wanita dipisahkan bahkan berbeda lantai. Jadi, kita yang perempuan tidak perlu merasa rikuh karena seluruh area treatment untuk perempuan, ya memang hanya ada karyawan dan tamu perempuan juga.
Kalau melihat sekilas, tampaknya asyik ya punya bisnis salon yang sudah “jalan” seperti Salon Itjeher ini. Ketika saya ngobrol dengan Rima, di Salon Itjeher, Cabang Cipete, tamu tampak datang dan pergi melakukan beragam perawatan di salon ini mulai dari creambath, manicure, paedicure, facial, totok wajah, hair styling, cutting, coloring, dan sebagainya. Padahal, sebelum mencapai taraf ini, tentu ada proses “jatuh bangun” yang harus dilalui Ibu Itje maupun Rima sekarang ini. “Kesulitan menjalankan bisnis salon itu adalah bagaimana me-manage sumber daya manusia atau karyawan,” tambah Rima, ibu dari tiga orang putra-putri.
Maka Rima pun selalu berupaya untuk bisa “dekat” dengan setiap karyawannya. “Saya memperlakukan karyawan sebagai partner. Mereka juga harus merasa salon ini adalah milik mereka juga, tempat mereka mencari nafkah mendapat penghasilan untuk keluarga di rumah. Maka, saya rutin memanggil mereka, untuk ngobrol bertukar pikiran. Para karyawan ini boleh dibilang bagaikan ujung tombak dari salon, karena mereka yang berhadapan langsung dengan konsumen.”
Apa resep sukses lain dari bisnis Salon Itjeher?
