Apakah kamu pernah berkunjung ke Museum Tekstil Jakarta? Sepertinya sebagian besar dari kita akan menjawab belum. Atau mungkin malah baru dengar. Well, let me tell you. Museum yang berlokasi di jalan Aipda KS Tubun Jakarta Barat ini – dekat sekali dengan stasiun Tanah Abang! – seperti namanya memang didedikasikan untuk memamerkan koleksi tekstil, kain, terutama wastra (kain tradisional) Indonesia. Koleksi yang dipamerkan tidak melulu sama, tetapi dinamis. Suatu saat akan berlangsung pameran tentang kain songket untuk periode waktu tertentu, atau pameran batik lawas milik seorang kolektor.
Melihat koleksi kain dipamerkan? Mungkin bagi banyak orang, anak muda terutama, hal tersebut terdengar kurang menarik. Ditambah dengan kurangnya ekspos di media, atau justru penampakan yang “begitu-begitu” saja. Hmm, tetapi faktanya memang demikian. Dari kunjungan beberapa tahun lalu hingga 1-2 kali melihat pameran di sana, dalam beberapa bulan terakhir, museum ini terasa membosankan, statis, dan “tua.” Tidak ada stimulan visual khusus untuk pengunjung, selain mereka yang benar-benar berminat pada koleksi kain yang sedang dipamerkan.
Tetapi bayangan tentang museum tekstil seperti yang saya kenal selama ini, sirna! Tepatnya saat ini, sedang berlangsung sebuah pameran fashion dengan judul Pilgrimage, sebuah pameran pengembaraan fashion dari Didi Budiardjo. Didi Budiardjo dan tim berhasil mengubah wajah dan tubuh museum tekstil menjadi menarik dan menggairahkan.
Seperti apa, sih, pameran Didi Budiardjo di sini?
