banner-detik

beautiful people

L'Oreal Paris Women of Worth Winner: Megarini Puspasari dan Langit Berbintang

seo-img-article

“Ibuku selalu mendukung dan percaya akan mimpi-mimpiku. Di saat aku gagal pun, dia masih merasa aku yang terbaik.” Dan Megarini Puspasari berupaya mewujudkan impiannya “langit berbintang” untuk semua anak.

Perempuan dengan paras manis kelahiran Bantul ini, tak bisa membendung rasa bahagianya menjadi salah satu pemenang terpilih Women of Worth 2014. Saat acara Women of Worth di Hotel Dharmawangsa, 9 Desember kemarin saya sempat berbincang-bincang dengan ibu satu anak ini. Megarini Puspasari yang akrab dipanggil Mega, pernah kuliah di Jepang dengan beasiswa yang ia terima pada tahun 2002. Saat kembali ke Indonesia, ia prihatin melihat perbedaan yang jauh akan pendidikan di negara sendiri dan di negeri matahari terbit itu. Di Jepang, pendidikan sudah sangat bagus dan terjamin, sementara di Indonesia jangankan pendidikan yang bagus, banyak anak-anak yang tidak bisa bersekolah. Dari situlah ia memulai sebuah gerakan untuk membantu menyekolahkan anak-anak di lingkungannya, dengan menyisihkan sejumlah uang jajan per bulan, Mega mengajak para mahasiswa lain untuk ikut menyumbang membayar uang sekolah anak yang tidak mampu. Gerakan ini akhirnya berkembang menjadi organisasi HoshiZora Foundation untuk mengajak para generasi muda untuk peduli akan pentingnya bersekolah.

IMG_8176-2

Berawal dari anak-anak kurang mampu di sekitar rumahnya, satu per satu semakin banyak yang datang meminta bantuan dari Mega. Sekarang ini sudah sekitar 1,500 Adik Bintang yang dibantu oleh 600 Kakak Bintang, semenjak berdirinya pada 2 Mei 2006. Tujuan dari yayasan ini adalah agar setiap donatur bisa terhubung langsung dengan anak yang ia bantu, bahkan Kakak Bintang bisa memilih langsung Adik Bintang-nya dan mendapatkan laporan perkembangan setiap enam bulan. HoshiZora yang berarti langit  berbintang,   menyimbolkan bahwa setiap anak memiliki cita-cita dan impian setinggi bintang di langit. Mega juga meraih Certificate of Social Innovator dan Social Enterprise World Forum 2014 karena perusahaannya telah banyak memberdayakan lingkungan sekitar. Karena kebesaran hatinya untuk pendidikan anak-anak di Indonesia, Mega rela meninggalkan karier mapannya di Jepang.

Tentunya saya tidak ketinggalan untuk menanyakan tentang kecantikan kepada Mega. Menurut Mega seorang perempuan itu cantik ketika ia memilki percaya diri dan nyaman dengan dirinya sendiri. Aura dan inner beauty-nya pasti akan terpancar dengan sendirinya tanpa harus dandan berlebihan. Perempuan yang setiap harinya memilih ber-makeup dengan tampilan natural ini, baru saja mulai belajar memakai pensil alis. Kemanapun ia pergi pasti selalu ditemani oleh lipstick andalan dan bedak untuk touch up. Perempuan yang tinggal di Yogyakarta ini, gemar memanjakan dan merelaksasi diri dengan menjalani perawatan di spa. Bahkan ia sudah mencoba setiap spa di negara-negara yang ia kunjungi, seperti India, China, dan Eropa.

Slow Down

Please wait a moment to post another comment