banner-detik

haircare

Kisah Si Kulit Kepala Galau

rere

rere/ 6

seo-img-article

Seiring dengan bertambahnya usia, masalah dengan rambut dan kulit kepala saya juga semakin bertambah. Kalau rambut tipis dan ubanan, memang sudah dari dulu.  Yang bikin resah adalah setahun belakangan ini masalah semakin beruntun: muncul semacam kerak di garis  rambut (gross, I know) walaupun baru keramas, selesai itu kulit kepala cepat kotor seperti ada tumpukan minyak di kulit, rambut rontok banyak, dan gatal. Kalau gatalnya kambuh, rasanya ingin saya garuk pakai garpu biar puas! 

Masalah pertama: munculnya kerak seperti serpihan kulit kering yang gatal dan jatuh-jatuh seperti ketombe. Rasanya kulit kepala dan rambut saya tidak pernah bersih, karena 10 menit setelah keramas pun kerak itu sudah terbentuk lagi. Saya menduga yang bermasalah adalah kulit kepala saya dan bukan rambut, tapi sampo yang ada di pasaran umumnya dikelompokkan menurut jenis rambut. Dari hasil browsing, saya menemukan Tommy Guns Sage and Basil Shampoo di asos.com seharga GBP 5.50  yang sepertinya menjawab kebutuhan saya karena ditujukan untuk oily confused hair and scalp. Deskripsi produknya adalah “kind to both your hair and scalp, gentle cleansing to soothe and minimize irritation and flaky scalp.” Confused and flaky scalp? Saya banget, tuh.

Tommy Guns Sage and Basil Shampoo

Setelah memakai sampo Tommy Guns, kerak di kulit kepala saya berkurang sedikit tapi tidak seperti yang saya harapkan. Akhirnya 6 bulan lalu saya memutuskan untuk pergi ke dokter kulit. Seumur hidup, saya baru dua kali mengunjungi dokter kulit dan keduanya karena saya sudah habis akal mengatasi masalah kulit kepala. Saat itu, dokter mendiagnosa saya mengalami eksim di kulit kepala. Saya diberi 2 jenis obat cair untuk dioleskan ke kulit kepala pagi dan malam, dan diresepkan sampo Ketomed SS untuk dipakai 2 kali seminggu. Sampo ini baunya tidak enak dan membuat rambut jadi lepek. Tapi namanya juga obat, saya jalani saja dengan sabar. Dokter menyarankan saya untuk tidak keramas tiap hari karena akan membuat kulit kepala kering sehingga bisa mendorong timbulnya eksim kembali. Karena itu, saya menyimpulkan bahwa kulit kepala saya kering sehingga sampai terjadi eksim. Setelah dua bulan menjalani pengobatan, kerak di kulit kepala saya menghilang. Saya pun bernapas lega, karena saya pikir kulit kepala saya sudah sembuh.

Beberapa bulan berlalu tanpa ada keluhan berarti sampai suatu saat saya merasa bahwa rambut saya menjadi cepat lepek berminyak. Gatal-gatal di kulit kepala pun muncul kembali, dan kalau digaruk rasanya di ujung kuku ada tumpukan minyak dan serpihan padat (gross again, sorry!). Dari biasanya keramas 2 hari sekali, saya kemudian keramas hampir tiap hari karena merasa rambut kotor. Saya jadi bingung sendiri, sebelumnya kulit kepala saya kering, kenapa dalam beberapa bulan bisa menjadi sangat berminyak? Makanya saya merasa kulit kepala saya memang confused, alias galau, hehehe.

 

Klik halaman berikutnya >>

Slow Down

Please wait a moment to post another comment