Mengambil inspirasi pop art, sebagai pergerakan seni pada tahun 1950-an, koleksi Lekat ini tampil dalam rentang warna yang sangat beragam, dari warna netral hingga warna-warna bright ala pop-art. Karena sifat material tenunnya, warna-warni yang saling bertabrakan tersebut tidak terlalu mencolok, namun tetap segar dan natural.
Ciri khas Lekat ada pada pola tenun dan tepian busana yang dibuat rawis (berkesan unfinished). Menarik, karena tepian rawisnya pun tidak seperti yang biasa kita lihat, tetapi mempunyai pola sendiri. Busana dengan gaya casual etnik ini menjadi karakter Lekat.
Koleksi ini adalah sebagian dari yang akan ditampilkan pada fashion show di Jakarta Fashion Week 2015 nanti, dengan tema koleksi “Partspective.” Disajikan sebagai parts, potongan-potongan yang menampilkan Indonesia sebagai sebuah perspektif. Lekat memiliki visi untuk menarasikan tradisi, yaitu tenun Baduy, melalui tren warna pop. Hasilnya? Deretan busana cantik dan kaya cerita, dan ternyata banyak selebriti dan sosialita yang menyukainya.
Dalam trunk show ini, Amanda hanya menampilkan koleksi busana Lekat, tanpa aksesoris. Menurutnya, agar para tamu lebih fokus pada bajunya. Walaupun di JFW 2015 nanti tentu saja Lekat akan menampilkan pula bermacam aksesori seperti kalung dan tas yang juga menjadi andalannya.
Oh ya, satu lagi yang menarik dalam trunk show ini adalah backdrop panggungnya! Saya jatuh cinta pada dekorasi lawas pada backdrop, berupa Gebyok (pintu tradisional jawa yang dipenuhi ukiran, biasanya sebagai latar belakang pelaminan jawa) kayu jati lawas dan piring-piring oriental yang menambah kesan etnik. One of a kind!
