banner-detik

fitnfab

Completing My First 5K at the Nutrilite Run

seo-img-article

As far as I can remember, I never really liked running. Saya percaya ada banyak jenis workout, dan kita (harus) bisa memilih mana yang paling pas dan sesuai dengan diri kita. Mana yang paling dapat ‘groove‘nya. Tapi, akhirnya saya tertantang juga untuk mencoba olahraga sedang menjadi tren ini.

Lari merupakan salah satu parameter utama untuk mengukur kebugaran, atau bahasa lainnya kesamaptaan seseorang. Dulu saat bersekolah di asrama selama tiga tahun, lari adalah makanan saya sehari-hari. Tentu saja ini adalah kegiatan wajib, terjadwal, dan bukan voluntarily seperti ‘tren’ lari jaman sekarang. Kalau cuaca sedang berkabut, rasanya senang bukan main karena artinya tidak ada lari! Pokoknya nggak ada, deh, yang suka lari. Bukan hanya lari sebagai olahraga pagi rutin, saya juga harus menjalani tes samapta rutin setiap tiga bulan sekali yang salah satu poin ujinya adalah lari keliling lapangan sepakbola (sejauh mungkin) selama 12 menit di siang hari. Sometimes we wished the mountain had suddenly erupted or rain had come heavily so the test would’ve been canceled. 😀 Pun setelah mempunyai kebiasaan lari (terpaksa karena wajib) itu, tidak juga muncul rasa senang atau ketagihan lari. Jadi, begitu lulus SMA, rasanya bebas merdeka dari keharusan untuk berlari.

Demi menjaga kebugaran tubuh, saya lebih memilih olahraga lain yang lebih bisa saya nikmati, seperti berenang. Sesekali saya masih jogging santai di kompleks rumah, terutama karena terpengaruh oleh suami yang rajin lari. Meskipun begitu, saya tetap nggak ketularan dan sama sekali nggak kepengen untuk ikutan organized run yang sekarang banyak diadakan.

Sampai minggu lalu saya mendapat undangan untuk berpartisipasi dalam Nutrilite Run mewakili media. Hmm, sempat bimbang rasanya, karena sejak lulus itu saya belum pernah lari serius, dalam artian yang berjarak lumayan jauh. Ditambah lagi sejak hamil anak ketiga – yang berarti sudah setahun delapan bulan – saya belum lari/jogging lagi. But, I feel challenged, (masih) bisa nggak, yaa, lari 5 kilometer? Lagipula, saya tidak perlu repot-repot mendaftar, ambil racepack, dll. Tinggal datang, semua sudah diurus.

run2

pre and post run.

1-rotate_temp (11)

So, this is it. My first serious run, after a decade (literally). Oh, tapi sebelum hari H, tentu saja saya harus mengondisikan tubuh, cukup dengan jogging santai beberapa hari sebelumnya. Because you know what will happen if we suddenly take a serious (high impact) workout, don’t you?

Akhirnya selesai juga 5 kilometer saya, dengan catatan waktu (kalau tidak salah) hampir 30 menit. Oke atau lumayan? Hmm… nggak tau juga, sih. Yang jelas saya cuma ikut arus, sebisa mungkin lari, kalau capek, ya jalan sebentar. Jadii, ternyata 5 kilo itu nggak serem, kok, apalagi kalau larinya rame-rame. Walaupun tidak terbiasa lari, kalau tubuh kita fit dan nggak kegemukan, pasti bisalah.

Sebelum lari, jangan lupa melakukan pemanasan. Ini serius kalau nggak mau kaki dan badan pegal-pegal saat bangun keesokan harinya. Ngomong-ngomong soal persiapan sebelum lari, saya jadi ingat salah satu ilustrasi tentang lari ini yang oh so true! 😉 Selfie is everywhere, and everytime! 😀

runners

Nutrilite Run yang saya ikuti kemarin merupakan bagian dari kampanye global Nutrilite – sebuah brand dari Amway International – untuk melawan malnutrisi anak yang masih banyak terjadi di berbagai negara. Untuk setiap pelari yang ikut serta, Nutrilite akan menyumbang $1 yang akan didonasikan kepada lembaga nirlaba yang menangani masalah kekurangan gizi pada anak. Setelah mencapai garis finish, para pelari langsung membuat cap tangan pada bentangan kain raksasa, dan untuk setiap cap tangan tersebut Nutrilite akan mendonasikan $1. It’s running for a cause.

run3

Menurut WHO, sebanyak 3,1 juta anak-anak meninggal setiap harinya akibat malnutrisi di banyak belahan dunia. Tidak hanya itu, usia di bawah lima tahun adalah masa rawan. Di Indonesia sendiri, pemerintah sudah berkomitmen untuk melawan malnutrisi anak melalui berbagai proyek intervensi gizi. Nutrilite dan Amway Indonesia memandang isu ini sebagai fondasi yang krusial untuk diperhatikan lebih dalam, karena lima tahun pertama merupakan masa-masa penting bagi tumbuh kembang anak.

So, this Nutrilite Run was my first 5K, and sure it wouldn’t be my last.  Just try me! 😉

Slow Down

Please wait a moment to post another comment