banner-detik

beauty school

My Skincare Graveyard Story

seo-img-article

skincare graveyard1Masih ingat dengan artikel Too Bad, So Sad: Skincare Products That Don’t Work for Us yang Dhany tulis beberapa hari yang lalu? Saat topik skincare graveyard ini muncul, saya jadi merunut lagi skincare journey saya sampai saat ini.  Pastinya sebagai perempuan yang mulai peduli dengan kondisi dan kesehatan kulit, saya lebih sadar dan peduli untuk merawat kulit wajah.  Nggak secuek dulu, lha, pastinya.  Tapi kalau untuk skincare, tentunya ada trial and error. Kalau produk skincare yang dicoba ternyata cocok dan bagus, ya pasti dibeli lagi.  Sedangkan untuk sebaliknya, dimasukkan sebagai kategori skincare graveyard. Nggak sedikit juga skincare yang harganya cukup menguras kantong dan menjanjikan kondisi kulit bisa begini dan begitu tapi setelah dipakai biasa saja tuh.  Entah kulit saya yang badak atau bagaimana, ya. Jadi bagi saya, yang tergolong sebagai graveyard adalah:

  • Produk yang menimbulkan reaksi yang kurang baik kulit (contohnya seperti kulit menjadi merah, meradang, beruntusan, jerawatan, super kering/super berminyak).
  • Produk yang tidak memberikan efek pada kulit – dipakai atau nggak dipakai nggak ada bedanya.

Jadi kalau ada reaksi yang kurang baik saya biasanya membuka lowongan adopsi untuk produk itu ke teman-teman dan keluarga.  Nggak cocok untuk saya, bukan berarti nggak cocok untuk orang lain, kan.  Kondisi kulit masing-masing orang pasti berbeda, jadi nggak bisa main pukul rata juga, sih.  That being said, kalau ada yang mau mengadopsi, silakan.  Kalau produknya tidak menimbulkan reaksi yang kurang baik biasanya saya coba habiskan sampai nggak ada sisa di botol/tube/jar-nya.  Jadi tenang saja, walaupun sering coba ini itu, jarak waktunya nggak terlalu cepat, kok. Namun ya kalau nggak ada perubahan positif pasti nggak akan dibeli lagi.

Kondisi kulit saya yang membuat saya cukup pusing berkepanjangan adalah bekas-bekas jerawat dan pori-pori kulit tampak besar. Bekas-bekas jerawat saya rasanya penuh di semua pipi, pori-pori kulit tampak besar di area hidung pun sangat jelas terlihat.  Karena itu saya agak lebih teliti lagi sebelum memakai produk skincare.  Saya mencoba mempertimbangkan untuk menggunakan skincare yang mengandung Niacinamide yang diketahui dapat membantu agar warna kulit tampak lebih merata, serta membantu menyamarkan garis halus dan kerutan.

Olay

Formula yang mengandung Niacinamide ini bisa ditemukan di rangkaian produk Olay Regenerist, Total Effects, dan White Radiance, lho. Supaya tahu rangkaian dan produk apa saja untuk tipe kulit kita masing-masing agar hasilnya optimal, kita bisa menjawab beberapa pertanyaan yang ada di sini, nanti akan muncul rekomendasi produk untuk kita.

Ada juga Olay Photo Contest di Instagram yang akan ditutup sebentar lagi. Yuk, upload foto skin of the day hari ini sebelum kontesnya berakhir di tanggal 25 Juli 2014.  Hadiahnya menarik sekali, pemenang akan mendapatkan shopping vouchers MAP senilai 3 juta rupiah!  Mekanisme dan cara mengikuti kontes bisa dilihat di sini ya.  Good luck, Ladies! 🙂

Slow Down

Please wait a moment to post another comment