banner-detik

beauty school

Pilpres 2014: Are You Up For a Change?

seo-img-article

Pilpres, World Cup, Ramadhan adalah keriaan yang kita rasakan sejak beberapa minggu terakhir. Time seems to go by faster. Social media platforms are getting even busier and conversations grow more intense. Kebersamaan sangat terasa di mana-mana, contohnya lewat nobar, baik itu untuk menonton tim bola kesayangan atau untuk menonton debat capres, begitu juga lewat buka bersama dengan keluarga dan teman-teman. Banyak yang turun tangan membantu memberikan hantaran buka puasa untuk orang-orang yang kurang mampu, banyak juga yang turun tangan menjadi relawan untuk capres pilihannya masing-masing.

Dari awal, Female Daily selalu menjadi media yang berani beropini. Sisi personality dari para editor pun terlihat dari setiap tulisan-tulisan dan foto-fotonya. We are definitely not faceless and soulless Barbies. But when it comes to politics, we usually step back and not let our voices be heard in our writing. Afterall, a media has to be neutral, right?

Tapi sekarang, pilpres semakin dekat, masih banyak yang berpotensi untuk golput, entah karena tidak peduli atau masih clueless. Masih banyak issue-issue nggak jelas yang bertebaran yang sayangnya dipercayai oleh banyak orang. Masih banyak yang belum mengerti betapa pentingnya untuk memilih dan tidak sedikit yang tetap pesimis dengan pilihan yang ada dan apa yang sudah ditawarkan

Sebagai media, walaupun bukan media politik, kami merasa harus ikut turun tangan dan punya andil dalam pilpres ini, mengingat ada 2 juta perempuan yang mengakses Female Daily setiap bulannya. Empowering women is our biggest mission. Even though we can do it without government involvement tapi akan menyenangkan sekali kan kalau kita punya pemerintah yang sangat mendukung kebijakan-kebijakan untuk kemajuan perempuan?

Sebagai praktisi digital dan entrepreneur tentu saya juga ingin tahu bagaimana pendapat para capres tentang dunia digital, tentang anak muda, serta ekonomi kreatif dan teknologi. Sebagai ibu, saya juga ingin tau program-program apa yang para capres ini canangkan untuk pendidikan anak-anak saya. Yang nggak kalah penting, sebagai online shopper dan beauty enthusiasts, saya juga mau tau dong apa yang akan dilakukan para capres ini supaya kalau ada brand yang mau masuk ke Indonesia tidak dirumitkan prosesnya, supaya produk kecantikan nggak terlalu lama parkir di gudang karena belum ada izin dari BPOM. Dan juga supaya ada kejelasan pajak atas barang yang masuk ke Indonesia.

Media memang mungkin seharusnya netral. Tapi seperti yang dipublish The Jakarta Post, “in an election like no other, we are morally bound to not stand by and do nothing”. It exactly how we feel too. If  you believe in something, you have to stand up for it, right?  Yang penting ini murni sukarela. Lagipula, toh ini hanya 5 tahun sekali untuk Indonesia yang lebih baik.

Jokowigeratak01

Ketika menulis ini, saya sedang memakai baju kotak-kotak. Jadi ketebak dong pilihan saya? Kenapa Jokowi? Pastinya ada banyak sekali alasannya. Selain rekam jejaknya yang baik dan prestasinya yang bagus, buat saya, Jokowi adalah harapan. Contoh nyata bahwa dengan kerja keras dan niat yang baik, semuanya pasti memungkinkan. Kita nggak harus terlahir dari keluarga bangsawan atau menjadi second or third generation untuk menjadi pemimpin.  Jokowi juga harapan untuk memberantas korupsi di Indonesia dengan tidak menjalankan tradisi bagi-bagi kursi seperti yang sudah-sudah dan semua departemen diharuskan membuat laporan kerja yang transparan. Semua posisi akan diduduki oleh orang yang memang kompeten di bidangnya, bukan karena kursi tersebut adalah jatah untuk suatu partai.

(more…)

Slow Down

Please wait a moment to post another comment