Fonnyta Amran – Business Development Female Daily Network
Bagi saya pilihan calon presiden tahun ini sangat jelas:
Saya menaruh harapan saya pada orang yang tidak membuat saya meragukan integritas dirinya, kepemimpinannya, maupun orang-orang di sekelilingnya.
Saya menolak menaruh harapan pada orang yang membuat saya deg-degan dengan kemungkinan akan berulangnya gaya kepemimpinan masa lalu (baca: orde baru). Aren’t brutal history and the prolonged destruction on nation’s character enough to make us learn?
Saya menaruh harapan pada dia yang memproritaskan perbaikan kualitas integritas dan karakter manusia di negara ini. Yang tidak merasa ragu untuk mengakui bahwa: Ya, bangsa ini perlu pembenahan – karena menjadi besar dimulai dari pengenalan terhadap kelemahan diri, and then work from there. Nggak perlu genderang tepuk dada berkoar bahwa bangsa kita telah diperdaya. Kita yang telah memperdaya diri kita sendiri dengan victim mentality; dengan menutup mata terhadap sejarah gelap seorang pemimpin dan memilih disebut sebagai bangsa yang pemaaf daripada bangsa yang mengedepankan rasa tanggung jawab.
Pada 9 juli nanti, saya mendasari pilihan pada fakta, bukan kata-kata. I hope you are a learned individual, and be granted enough wisdom to know the difference. I hope you are kind enough to accept differences; thoughtful and discerning enough to know why we dont use religious verses to spread fear and intimidation. I truly truly hope on July 9th you will make the right choice, my friends.
For friends of mine who thinks differently than I do, I respect the choice you make. I wish you can convince me why your choice is better without putting down my choice. But unfortunately, that failed every. time.
So hereby I declare: I wholeheartedly stand by my choice to suppport: JOKOWI – JK
