banner-detik

beauty school

Bulu Mata Panjang & Lentik dengan Eyelash Extension Ala Jepang

seo-img-article

Ketika bulan lalu Affi mengajak saya untuk memasang eyelash extension ala Jepang di Tokyobelle, tanpa tendeng aling-aling, saya mengiyakan. Sebetulnya, saya pernah menjadi pengguna extension bulu mata selama setahun lebih. Saat itu, saya baru melahirkan, dan krisis pede mencapai puncaknya. Tak adanya waktu untuk berdandan ditambah berat badan yang naik nggak karuan, saya butuh solusi cepat untuk selalu terlihat cantik dengan instan. Dengan extension bulu mata, meskipun nggak sempat mandi, saya akan tetap terlihat ‘dandan.’

Tapi setelah setahun, saya memutuskan untuk berhenti. Mengapa?

Satu, extension bulu mata sangatlah tidak baby friendly. Anak saya sepertinya ‘gatal’ melihat mata ibunya seakan dihinggapi ulat bulu. Alhasil, belum sampai sebulan, saya sudah harus touch-up, mengganti bulu mata yang sukses dijambak oleh tangan gemuk si kecil.

Dua, selain bosan, lama-kelamaan saya capek dengan mata yang terasa ‘berat’ oleh timbunan bulu mata palsu tersebut. Belum lagi, syok ketika melihat mata yang selama ini selalu terlihat glamor, mendadak terkesan ‘gundul’ dan pucat. Minggu-minggu awal lepas dari extension, saya harus terima nasib selalu disangka sedang sakit oleh orang-orang yang biasa berjumpa saya dengan bulu mata yang membahana.

Nah, kembali ke Tokyobelle, mengapa saya menyetujui untuk kembali lagi ke ‘jalur’ extension bulu mata,? Karena Tokyobelle menjanjikan bulu mata yang tampak natural dan berbeda dari extension kebanyakan. Dan, mengingat Jepang yang selalu superior dalam urusan kecantikan, saya semakin mantap dan bersemangat.

kolase1

Ketika sampai di Tokyobelle yang bersih dan bersuasana tenang, kami disodorkan sebuah formulir kuesioner untuk menuliskan riwayat seputar kesehatan serta estetika mata, seperti sejarah alergi, penggunaan softlens, dan apakah kami pernah menggunakan extension bulu mata sebelumnya. Hal ini cukup mengesankan. Artinya pihak Tokyobelle memperhitungkan sisi kesehatan dan keamanan, mengingat meskipun terkesan ‘remeh,’ extension bulu mata tidak bisa disepelekan karena menyangkut daerah mata yang sensitif dan mudah teriritasi. Kemudian, kami diperkenankan memilih tipe gaya bulu mata yang terdiri dari:

–       “Natural” yang tipis dan terlihat alami, namun cukup panjang untuk membuat perbedaan yang nggak terlalu obvious.

–       “Sexy” jika menginginkan helaian bulu mata dengan ketebalan sedang dan memanjang di ujung, memberikan kesan flirty.

–       “Camel” untuk tampilan doe eyed dengan bulu mata bervolume tebal, lentik, dan memanjang di sudut luar mata.

–       “Cute” yang memberikan efek mata lebih besar dan ‘terbuka’ melalui helaian yang panjang dan lentik di tengah, serupa mata boneka.

Saya memilih gaya ‘Sexy’ supaya tidak terlalu kelihatan seperti mau kondangan, dan Affi pun memilih ‘Camel.’ Para staf Tokyobelle menjelaskan bahwa pemilihan panjang serta tingkat kelentikkan bulu mata akan disesuaikan dengan bulu mata asli sang pengguna, guna menghindari kesan ‘palsu’ yang tidak proporsional dan yang juga akan memberatkan bulu mata asli sehingga berisiko rontok lebih besar. Proses pemasangannya berlangsung sekitar 2 jam, tak ada rasa sakit maupun perih dari lem yang digunakan. Staf pun kerap bertanya, apakah ada reaksi alergi atau tidak. Berhubung saya aman-aman saja, saya pun sukses terlelap hingga proses pemasangan selesai, hehe.

kolase2

Bangun-bangun, saya dan Affi pun disodorkan kaca untuk melihat hasilnya. Bagaimana? Berikut ini testimoni dari kita, dan silahkan lihat sendiri hasilnya 🙂

>>Affi’s Testimonial

Slow Down

Please wait a moment to post another comment