banner-detik

beauty school

I Did The 'Bloody Facial' (Part 1)

seo-img-article

The Result

Day 1 – Wajah terlihat memerah dan sedikit mengelupas. Saya terlihat seperti habis melakukan peeling atau mengalami sunburn. Kalau ditanya orang, saya bisa bilang saja “Habis dari Bali dan lupa bawa sunblock” dan mereka percaya saja. It wasn’t horrible. Saya sih lebih mencemaskan sinar matahari ketimbang pandangan orang. I (try to) feel like one of those rich Manhattan wives strolling around Fifth Avenue nonchalantly after an expensive facial.

 Collages

Day 2 – Meskipun terlihat seperti udang rebus, anehnya i managed to get a few compliments on my ‘glowing’ complexion. Pertama tante saya, yang ketika melihat saya langsung heboh “Eh, kamu habis ngapain hayo?? Kok kulitnya kencang?”. Setelah menjelaskan panjang lebar, tante saya yang memang doyan perawatan jadi melirik opsi PRP. Lalu seorang teman yang sesudah saya ceritakan panjang lebar tentang pengalaman ini berkata “Tapi kamu glowing kok”. Yaa..tentu saja ‘glowing’, wong krim antibiotik ini memang membuat wajah terlihat mengilap kok. Beberapa hari kemudian, sepupu saya yang anaknya si tante ini pun menelepon dan bertanya “Teteh habis ngapain sih? kok kata Mama mukanya habis dirusak?”
Err..right, so much for a compliment.

Day 3 to 7– Kulit terasa sangat kering, tapi anehnya juga terasa sangat halus. Maksudnya, tekstur kulit yang biasanya dihiasi small bumps, kini licin dan mulus. Tetapi wajah memang terasa dehidrasi dan kencang seperti tertarik. Saya menyiasatinya dengan menggunakan Avene Skin Recovery Cream yang memang ditujukan untuk kulit senstitif dan teriritasi. Saya juga selalu membawanya di dalam tas untuk aplikasi ulang kapanpun kulit terasa tidak nyaman. Setelah bertanya kepada Dr.Yossy, hal ini wajar terjadi karena kulit masih dalam tahap eksfoliasi. Saya juga jadi ekstra rajin menggunakan SPF, reapplying every 2 hours. Kulit memang mengelupas, tetapi nggak separah yang saya bayangkan. Bagian yang mengelupas lebih banyak terjadi di bagian rahang dan itupun tidak terlalu jelas. Sampai hari ke-4, warna kulit wajah memang masih kemerahan atau sedikit menggelap. Tetapi begitu memasuki hari ke-6, semua kembali ke normal kok.

IMG_4701

Hari ke-6 pasca PRP, tanpa foundation.

Walaupun belum bisa dibilang drastis, mengingat baru lewat seminggu lebih paska treatment, saya memang bisa melihat ada perubahan (positif) pada kulit. Meskipun bekas jerawat belum sepenuhnya hilang, dan lubang bekas cacar masih bergeming di tempatnya, tetapi tampilan pori-pori tampak lebih rapat dan nggak sejelas biasanya. Sebelumnya, kalau ngaca dari jarak sekitar 30 cm pori-pori sudah terlihat jelas (yes, i’m obsessed like that), sekarang kalau mendekat hingga 20 cm-an lah, baru agak kelihatan. Itu termasuk improvement dong ya? Hahaha..

Selebihnya sih kondisi kulit saya masih terbilang sama saja dan tentunya masih jauhhhh sekali dari Bar Refaeli 🙂 Tapi, saya kan masih ‘hutang’ dua kali treatment PRP lagi, jadi tentu saja hasilnya belum maksimal. Saya akan terus meng-update perkembangan kondisi kulit saya dengan terapi Mesoderma Infusion With PRP ini, jadi tulisan saya ini pun statusnya masih bersambung. Tapi, kalau ada yang sudah pernah menjalani PRP, mau berbagi pengalaman, mau info tentang apa yang seharusnya menjadi ekspektasi saya, atau ingin tanya-tanya, silahkan ‘mampir’ ke thread PRP atau tulis komen di bawah ya 🙂
Body Contours Indonesia
Emporium Pluit Mall #UG-35
Jl. Pluit Selatan Raya Jakarta Utara 14440
T. 021- 6667 6828 (hunting)
ask@bodycontours.co.id

 

 

 

Slow Down

Please wait a moment to post another comment