banner-detik

female daily network

FDKickStarter #9 : Wear it With Pride: Indonesian Haritage 101

Sudah sejak lama saya jatuh cinta dengan beragam kain-kain nusantara. Batik, jumputan, tenun, songket ataupun jenis kain yang lainnya. Berangkat dari ketertarikan inilah akhirnya saya punya usaha kecil-kecilan BumikuBatiku yang memproduksi tas dan sepatu dari kain-kain khas Indonesia ini.

Makanya saat saya tahu kalau #FDKickStarter bulan November akan mengangkat tema “Wear It With Pride: Indonesian Haritage 101”, saya salah satu penghuni FDHQ yang senang dengan topik tersebut. Saya yakin, lewat acara #FDkickstarter yang berkerja sama dengan UfM dengan Mbak Moza Pramita sebagai nara sumber, saya bisa mendapatkan banyak ilmu.

Karena sudah dikenalkan kain-kain tradisonal oleh keluarga oleh keluarga sejak usianya belia, Mbak Moza Pramita memang sudah cukup familiar dengan berbagai kekayaan budaya Indonesia ini. Bahkan dirinya juga mengaku sudah sering mengenakan kain nusantara sejak kecil.  Jadi, memang pas banget, ya, kalau Mbak Moza berbagi pengetahuannya lewat #FDkickstarter ini.

Dan benar saja, lho! Perkiraan saya sama sekali nggak meleset. Waktu itu Mbak Moza benar-benar menjelaskan berbagai jenis bahan-bahan tradisonal khas Indonesia. Biar lebih afdol, Mbak Moza juga  juga membawa kain-kain koleksinya.

Duh, kain-kain koleksi Mbak Moza benar-benar bikin saya ngeces! Hahahaha… serius, deh! Kain-kain kepunyaan Mbak Moza sangat cantik. Yang paling membuat saya dan peserta #Fdkickstarter lainnya tergiur adalah kain batik tulis karyaIwan Tirta. Batik tulis yang dibuat secara handmade ini benar-benar cantik. Baik dari motif ataupun warnanya.

 

 

Waktu itu Mbak Moza menjelaskan kalau salah satu wastra Indonesia adalah batik, di mana batik punya teknik pembuatan tersendiri. Begitu juga dengan ragam motifnya. Benar, sih, ya, lah wong, batik Madura, Pekalongan, ataupun jenis bati k dari daerah lainnya punya ciri khas masing-masing. Selain, kalau ngomongin batik nggak akan terlepas dari teknik pewarnaan kain yang menggunakan malam untuk mencegah pewarnaan sebagian dari kain.

Oh, ya, sudah tahu belum kalau perbedaan kain batik yang asli dengan “batik” print? Kalau batik print, bisa dilihat lewat warna dan motif print hanya di satu sisi. Di samping menjelaskan batik, Mbak Moza juga sempat mengulas soal kain tenun, kain jumputan, kain dengan aplikasi tie dye, ulor, lurik, songket ataupun kain Tapis dari Lampung.

“Songket biasanya memakai benang warna emas atau perak. Motif songket terlihat di satu sisi, motif kain ikat dua sisi,” jelasnya saat itu.

Yang pasti, semua wastra Indonesia yang ditunjukkan Mbak Moza cantik-cantik sekali! Saya, sih, yakin kalau semua perserta yang hadir kala itu jadi langsung mau koleksi. Oh, ya, Mbak Moza juga mengingatkan kerana memang pembuatan kain-kain tradisional ini begitu sulit dan membutuhkan waktu yang cukup lama, jadi jangan kaget dan heran kalau hargannya mahal.

 

“Saat bertanya ke pengrajin kainnya, tolong jangan komentar, ‘lho, kok, harganya mahal banget, sih’, yah. Membuat kain tadisional seperti ini kan butuh waktu yang lama. Bahkan ada yang sampai berbulan-bulan. Jadi, nggak aneh kan kalau harganya mahal. Lagipula hargai kerja keras para pengrajin.”

Pesen yang #jleb banget, yah. Saya bahkan jadi sampai mikir, pernah nggak, yah, melontarkan kalimat yang nggak sopan seperti itu. Untungnya, seingat saya paling komentar tersebut hanya terbersit dalam hati. Alhamdulillah, nggak sampai terlontar dari mulut.

Setelah menjelaskan dan berbagai kiat segala hal yang berkaitan dengan kain-kain tradisional, acara praktik kain pun dimulai! Kebayang, dong, kalau saat itu semua peserta langsung antusias dan mengeluarkan kain koleksinya masing-masing. Waktu itu Mbak Moza mengajarkan peserta beberapa gaya dengan cara yang terbilang mudah. Ada kain yang sulap seperti celana, ada juga kain dengan kreasi bunga yang menjadikan penampilan sangat feminim.

Asiknya lagi, setelah mendapat ilmu dan praktik menggunakan kain tradisional, ada beberapa perserta yang beruntung mendapatkan hadiah dari Parang Kencana dan Cita Tenun Indonesia. Asik sekali, yah?

Walaupun saya nggak mendapatkan hadiah-hadiah menarik tersebut, tapi saya sudah merasa sangat beruntung karena bisa ikut #FDKickStarter kali ini. Terima kasih juga untuk UfM947, Parang Kencana dan Cita Tenun Indonesia atas dukungannya kali ini. Kapan-kapan, bikin acara seperti ini lagi, ya! #ngarep 😀

Slow Down

Please wait a moment to post another comment