banner-detik

made in indonesia

Think Globally, Dress Locally: Shinta Rosvita & Having Options

affi

affi/ 2

seo-img-article

SHINTA-ROSVITAShinta Rosvita – Managing Editor Her World magazine

“Terus terang, baru tahun lalu, waktu batik sedang booming-boomingnya, saya baru benar-benar mencari dan membeli batik yang bisa dipakai sehari-hari. Dulu, di lemari pakaian saya, hanya ada satu stel busana batik resmi (dari Prajudi) untuk event penting yang betul-betul membutuhkan saya memakainya. Sisanya, sarung Bali! Hahaha…

Kalau ditanya soal desainer Indonesia favorit, jawabannya adalah: Edward Hutabarat yang menurut saya mampu membuat batik menjadi wearable tanpa membuatnya terkesan terlalu serius seperti ibu-ibu.
Herannya, sesuatu yang begitu hebat booming-nya, cepat pula berakhirnya. Ke mana lagi perginya rok bubble mini dari batik yang tahun lalu sering saya lihat dipakai oleh banyak ABG di mall?

Tapi, saya mengakui kehebatan Indonesia di bidang pertekstilan ini. Saya kaget melihat hampir semua koleksi Stella McCartney untuk Adidas, ternyata made in Indonesia. Seperti yang kita tahu, beberapa brand highstreet yang beredar di mal-mal besarpun, ada juga yang made in Indonesia, sebutlah Gap atau Zara (walaupun rasanya sakit hati ya kalau menemukan produk yang sama di outlet Bandung, haha). Anyway, I’m proud to be Indonesian yang sekarang sudah punya banyak pilihan bagi perempuan untuk berbelanja. ‘Stay local’ atau ‘go international’, semuanya tinggal pilihan, bukan?”

Slow Down

Please wait a moment to post another comment